Dishutbun: Lahan Panen Tembakau Capai 22.250 Hektare

Sumenep - Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sumenep menyatakan, lahan panen tembakau hingga saat ini diperkirakan mencapai 22.250 hektare dari 23..420 hektare lahan tembakai keseluruhan. "Sebagian besar lahan tanam tembakau di Sumenep yang pada tahun ini seluas 23.420 hektare, sudah panen. Sesuai laporan dari staf, lahan panen tembakau sekitar 22.250 hektare," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep Abdul Gafur di Sumenep, Jumat. Ia menjelaskan, sesuai proyeksi yang ditetapkan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, luas lahan tanam tembakau di Sumenep pada tahun ini sebenarnya 20.358 hektare dengan asumsi produktivitas sebanyak 600 kilogram per hektare. "Lahan yang diproyeksikan untuk ditanami tembakau itu sebenarnya adalah lahan 'gunung' (dataran tinggi) dan tegal. Namun, pada kenyataannya, sebagian petani di Sumenep menanam tembakau di sawah," ujarnya. Sesuai hasil pendataan yang dilakukan stafnya, kata dia, luas (lahan) sawah yang ditanami tembakau tersebut sekitar 2.666 hektare. "Secara kelembagaan, kami sebenarnya sudah mengimbau petani untuk tidak menanam tembakau di sawah. Namun, sebagian petani tetap menanam tembakau di sawah," ucapnya. Gafur mengatakan, luas lahan tanam tembakau di Sumenep pada tahun ini melampaui proyeksi yang ditetapkan Dinas Perkebunan Jawa Timur. "Salah satu penyebabnya adalah adanya petani yang menanam tembakau di sawah yang luasnya hingga sekitar 2.666 hektare," paparnya. Ia juga mengemukakan, produktivitas rata-rata tembakau sebanyak 500 kilogram per hektare, karena kecepatan angin pada masa kemarau tahun ini membuat batang tembakau sering bergerak. "Kondisi itu membuat pertumbuhan tembakau menjadi kurang maksimal. Dengan asumsi produktivitas 500 kilogram per hektare tersebut, kami memperkirakan produksi tembakau pada tahun ini sekitar 11.710 ton," kata Gafur. Lahan tanam tembakau di Sumenep yang mencapai 23.420 hektare itu tersebar di 17 kecamatan, semuanya di wilayah daratan. (*)