Bojonegoro - Bulog Sub Divre III Bojonegoro, Jatim, mampu menyerap 119.350 ton setara beras, dari prognosa sebesar 132 ribu ton setara beras, dalam pengadaan beras dan gabah di wilayah kerjanya meliputi Bojonegoro, Tuban dan Lamongan. Kepala Bulog Sub Divre III Bojonegoro Damin Hartono Roestam, Selasa, mengatakan, pengadaan beras dan gabah di tiga kabupaten yang melibatkan 135 kontraktor, termasuk gabungan kelompok tani (Gapoktan), sebanyak 119.350 ton tersebut, per 28 Mei. Pengadaan itu, lanjutnya, terbanyak dari Bojonegoro dengan jumlah 47.554 ton setara beras, Tuban 40.475 ton setara beras dan Lamongan 31.320 ton setara beras. "Rendahnya pengadaan dari Lamongan, karena para pedagang di daerah setempat juga melayani penjualan beras ke luar Jawa, termasuk Surabaya," katanya, mengungkapkan. Ia menjelaskan, pihaknya masih tetap melakukan pembelian beras dan gabah di tiga kabupaten tersebut, yang dijadwalkan hingga akhir tahun. "Tapi perolehan pengadaan, hanya sekitar 1.000 ton setara beras per hari, menurun dibandingkan musim hujan lalu tertinggi bisa mencapai 3.200 ton per hari," katanya, mengungkapkan. Menurut dia, perolehan beras dan gabah tersebut, merupakan beras yang tersimpan di masyarakat dan penggilingan padi. Beras tersebut dijual, karena pada kemarau ini, panen mulai berlangsung di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo di Bojonegoro dan Tuban. "Masyarakat menjual berasnya karena panen, selain harga juga bagus, tapi pembelian kami tetap sesuai Inpres, harga beras Rp6.600 per kilogram dan gabah Rp4.300 per kilogram," katanya, mengungkapkan. Melihat perkembangan yang ada, ia optimis, tidak sulit mencapai prognosa sebesar 132 ribu ton setara beras, dalam pengadaan beras dan gabah tahun ini, bahkan diperkirakan, pengadaan beras dan gabah tahun ini bisa mencapai 180 ribu ton setara beras. "Pengadaan beras di Bulog Sub Divre III Bojonegoro, tertinggi di Indonesia, dan diurutan kedua Pati Jateng, tapi masih terpaut sekitar 30 ribu ton dengan Bojonegoro," ucapnya, menjelaskan. Ia menambahkan, lancarnya pengadaan beras dan gabah di wilayah kerjanya itu, tidak lepas dari konsep membangun jaringan mitra kerja sebanyak-banyaknya. (*).

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012