Bojonegoro - Bus trayek Bojonegoro-Surabaya yang berangkat dari Terminal Rajekwesi Bojonegoro, Jatim, kembali tidak beropersi, setelah mendapatkan teror dari awak armada bus Semarang-Surabaya di Terminal Tambak Osowilangun, Surabaya, Senin (7/5). Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Rajekwesi Dinas Perhubungan Bojonegoro Edy Subroto, Selasa mengatakan, perwakilan bus trayek Bojonegoro-Surabaya yang tergabung di dalam Paguyuban Pekerja Angkutan Tambak Osowilangun, melaporkan kejadian teror itu ke Polda Jatim hari ini. Selain itu, lanjutnya, kejadian teror itu, juga dilaporkan kepada Wali kota Surabaya, DPRD Kota Surabaya, Polrestabes Surabaya, juga berbagai pihak lainnya, mulai Polres Gresik, Bojonegoro, Tuban dan Lamongan. "Tujuannya, agar para awak bus bisa mendapatkan pengamanan dari kepolisian dan pihak lainnya selama beroperasi masuk Terminal Tambak Osowilangun," paparnya, menjelaskan. Ia yang didampingi Wakil Paguyuban Angkutan Terminal Tambak Osowilangun, Suparto menjelaskan, awak bus trayek Bojonegoro-Surabaya mendapatkan teror dari awak bus jurusan Semarang-Surabaya di terminal Tambak Osowilangun, Surabaya, Senin (7/5) sekitar pukul 15.00 WIB. Semula, lanjutnya, bus trayek Bojonegoro-Surabaya yang berhenti jalan sejak 1 Mei karena Terminal Tambak Osowilangun di blokade awak bus Semarang-Surabaya, mulai kembali beroperasi. "Pada awalnya, bus lancar dalam menurunkan dan mengambil penumpang di Terminal Tambak Osowilangun," ucapnya, seraya menambahkan dalam sehari itu ada sekitar 150 bus yang sudah beroperasi. Namun, lanjutnya, bus Margojoyo yang mengambil penumpang di dalam terminal Tambak Osowilangun, sore hari mendapatkan teror. "Sekitar 200 orang mengedor bus Margojoyo meminta sekitar 40 penumpang yang sudah ada di dalam bus untuk turun. Awak Bus Margojoyo kemudian diminta pergi meninggal terminal, tanpa membawa penumpang," ucanya, mengungkapkan. Para awak bus Semarang-Surabaya itu, menurut Edy, tidak puas dengan keputusan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan yang mengalihkan pemberhentian busnya tidak lagi di Terminal Purabaya Surabaya di Sidoarjo, tapi di Terminal Tambak Osowilangun. Karena teror itu, lanjutnya, bus trayek Bojonegoro-Surabaya dari Terminal Rajekwesi, dihentikan keberangkatannya hingga sekarang ini. "Awak bus trayek Bojonegoro-Surabaya siap menjalankan kendaraannya, sepanjang ada jaminan keamanan dari kepolisian," kata Edy, menegaskan. Menjawab pertanyaan, Edy mengatakan, mengatasi arus penumpang Bojonegoro-Surabaya, mobil penumpang umum (MPU) yang beroperasional di terminal setempat kembali mendapatkan izin insidentil trayek Bojonegoro-Surabaya. Dari keterangan yang diperoleh, bus trayek Bojonegoro-Surabaya, sebanyak 312 unit, bus trayek Semarang-Surabaya sekitar 200 unit, belum termasuk bus trayek Tuban-Surabaya yang juga berhenti di Terminal Tambak Osowilangun, Surabaya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012