Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mulai mendirikan dapur umum pasca-banjir bandang yang menerjang yang menerjang puluhan rumah dan fasilitas umum di Desa/ Kecamatan Kendit, pada Selasa (24/12) sore.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo Sruwi Hartanto mengatakan petugas BPBD bersama tim Tanggap Bencana (Tagana) setempat mendirikan dapur umum di Balai Desa Kendit.
"Dapur umum sudah mulai jalan pada malam ini untuk menyuplai makanan siap santap bagi warga terdampak banjir bandang yang terjadi sore hari tadi," kata dia kepada wartawan di Situbondo, Jawa Timur, Selasa (24/12) malam.
Pada malam ini, lanjut Sruwi Hartanto, tim BPBD dan Tagana memasak sebanyak 400 bungkus nasi siap santap bagi warga terdampak banjir bandang serta tim gabungan yang masih melakukan kerja bakti membersihkan lumpur dan material potongan kayu kecil yang terbawa banjir di jalan desa, fasilitas umum dan rumah warga.
"Pendirian dapur umum ini tentunya bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan dan respons cepat dalam penanggulangan bencana, dengan menyiapkan makanan siap saji, dan sekaligus jadi pusat distribusi bantuan," kata Sruwi Hartanto.
Data BPBD Situbondo menyebutkan ada 86 rumah warga di Desa/Kecamatan Kendit terdampak banjir bandang.
Banjir bandang ini terjadi bermula dari hujan deras sekitar pukul 12:00 WIB di Desa Tambak Ukir dan Desa Rajekwesi atau desa di hulu, sehingga sungai pembuangan avor C9 meluap.
Luapan air sungai itu, menerjang ke pemukiman penduduk di sekitar pinggir sungai dan menggenangi jalan Desa Kendit menuju ke Desa Tambak Ukir setinggi sekitar 100 cm.
Banjir bandang mulai berangsur surut sekitar pukul 15:00 WIB dan petugas BPBD serta instansi terkait lainnya bersama masyarakat mulai membersihkan lumpur dan sampah potongan kayu kecil.
Bencana alam banjir bandang juga mengakibatkan beberapa fasilitas umum rusak, seperti pagar salah satu masjid di desa itu roboh dan pagar salah satu TK.
Selain fasilitas umum dan rumah warga, banjir luapan air sungai yang membawa material lumpur dan kayu kecil itu juga menggenangi sawah sekitar 5 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024