Sebanyak 23 warga Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terpaksa mengungsi setelah rumah-rumah mereka mengalami kerusakan akibat bencana tanah gerak.
Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranu Dikarta, Selasa menyatakan para warga sementara waktu dipindahkan ke tempat yang lebih aman untuk menghindari risiko lebih besar.
"Retakan tanah sepanjang 300 meter yang terjadi telah menyebabkan dinding rumah warga retak. Situasi ini dipicu hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut pada 15-16 Desember," kata Indra saat meninjau lokasi dan menyalurkan bantuan di RT 18/RW 04, Dusun Depok, Desa Ngrandu.
Indra menjelaskan, pihaknya bersama instansi terkait sedang menyusun rencana penanganan komprehensif, mengingat rumah-rumah yang terdampak sudah tidak layak huni.
Sembari menunggu langkah lanjutan, bantuan sosial telah diberikan kepada warga.
"Kami juga membawa tim medis dari Sidokkes Polres Trenggalek untuk memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis serta obat-obatan," imbuhnya.
Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono, menambahkan bahwa bencana tersebut merusak 11 rumah dan satu musala.
Sebanyak 23 jiwa dari 9 kepala keluarga mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
"Kami terus mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama saat intensitas hujan tinggi," ujar Triadi.
Saat ini, warga terdampak masih menunggu penanganan lebih lanjut, sementara BPBD dan pihak terkait terus memantau kondisi tanah untuk mencegah kerusakan lebih parah.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024