Bojonegoro - Dinas Pertanian Bojonegoro, Jatim, meminta para petani yang tanam padi pada bulan April mewaspadai serangan hama pengerek batang, tikus dan hama wereng, karena cuaca ekstrem yang bisa memicu peningkatan perkembangan populasi hama. "Cuaca ekstrem memicu meningkatnya perkembangan hama, sebab Bojonegoro masuk daerah endemi hama penggerek batang, tikus dan wereng," kata Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro, Subekti, Kamis. Ia menjelaskan, berdasarkan kalender pertanian, seharusnya pada awal April ini, sudah tidak turun hujan. Tapi, lanjutnya, daerah Bojonegoro dan sekitarnya masih turun hujan sehingga dapat mengakibatkan meningkatnya perkembangan populasi hama penggerek batang, tikus dan hama wereng. "Padahal, dalam kondisi cuaca normal, tiga hama tanaman padi itu, selalu ada di Bojonegoro, apalagi dalam kondisi cuaca ekstrem," katanya menambahkan. Ia memberikan contoh, pada musim tanam 2011, serangan hama wereng melanda areal tanaman padi seluas 40 ribu hektare, di antaranya 13 ribu hektare gagal panen dan lainnya berproduksi dibawah 50 persen. Pada musim tanam lalu juga terjadi cuaca ekstrem. "Serangan hama wereng tersebut, bisa terulang pada musim tanam padi April ini," ujarnya. Untuk mengantisipasi serangan hama tersebut ia meminta para petani melakukan berbagai langkah, di antaranya mengganti benih tanaman padi, dengan benih padi baru. "Bagaimanapun juga kalau benih padi yang ditanam merupakan turunan benih padi yang pertama, sangat rentan dengan serangan hama," katanya, menjelaskan. Ia memperkirakan, areal tanaman padi di daerah setempat yang ditanam pada April, bisa mencapai 25 ribu hektare lebih. Sebagian di antaranya berada di sepanjang daerah bantaran Bengawan Solo, dengan luas sekitar 15 ribu hektare. Areal tanaman padi di sepanjang Bengawan Solo itu selama ini dikenal tahan dengan serangan hama, dibandingkan dengan tanaman padi di wilayah selatan Bojonegoro. Para petani di sepanjang Bengawan Solo, mulai Kecamatan Margomulyo hingga Kecamatan Baureno itu selalu mendapatkan benih padi baru dari pengusaha pompa air, setiap ganti tanam. Dalam kerja sama itu, pengusaha pompa selain menyediakan benih, juga mencukupi kebutuhan air tanaman padi petani, dari air Bengawan Solo. "Karena itu, tanaman padi di sepanjang Bengawan Solo, lebih kuat dari serangan hama, dibandingkan dengan tanaman padi di daerah lainnya di Bojonegoro," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012