Universitas Surabaya (Ubaya) bersama Dojo Malang Umum menyelenggarakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Karate di Gelanggang Olahraga Bima Sakti, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu, sebagai upaya pembibitan atlet potensial cabang olahraga tersebut.
Wakil Rektor III Ubaya Prof. Dr. apt Christina Avanti di Kota Malang, mengatakan ada 223 peserta dari 38 dojo se-Indonesia yang ambil bagian dalam ajang ini.
"Kami punya hubungan baik dengan Dojo Malang Umum sehingga menyelenggarakan kejurnas ini, tentu tujuannya mendapatkan calon atlet karate muda yang disiapkan untuk masa depan," kata Christina.
Selain itu, dia menyatakan langkah menyelenggarakan kejuaraan olahraga juga bertujuan membentuk karakter para anak-anak muda Indonesia.
Pendidikan karakter, lanjutnya, memang menjadi salah satu fokus pihaknya dalam keterlibatan membangun bangsa, sekaligus memperbanyak bibit atlet untuk membantu regenerasi atlet cabang olahraga karate.
"Kalau dari awal karakternya sudah terbentuk kita sudah tidak usah khawatir lagi untuk kedepannya," kata Christina.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Kejurnas Karate Michael Princessilia Heru menyatakan agenda tahun ini mampu menarik animo yang lebih besar ketimbang sebelumnya. Salah satunya ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah partisipan.
Michael menjelaskan setiap menyelenggarakan kejurnas serupa, jumlah peserta yang bertanding berkisar 120 sampai 130 peserta.
"Kami terakhir menggelar ajang ini tahun 2022 pesertanya tidak sampai sebanyak ini. Kalau di 2023 kami vakum, baru mulai lagi sekarang dan pesertanya terbesar," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembinaan Mental Karate Kyokushinkai Karate-Do Indonesia Shihan Alex Suantoro berharap kolaborasi dengan perguruan tinggi bertujuan melahirkan atlet potensial yang mampu bersaing di kancah internasional.
"Harapannya seluruh peserta bisa termotivasi untuk mengikuti kejuaraan yang lebih tinggi lagi seperti Kejuaraan Asia Pasifik," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Wakil Rektor III Ubaya Prof. Dr. apt Christina Avanti di Kota Malang, mengatakan ada 223 peserta dari 38 dojo se-Indonesia yang ambil bagian dalam ajang ini.
"Kami punya hubungan baik dengan Dojo Malang Umum sehingga menyelenggarakan kejurnas ini, tentu tujuannya mendapatkan calon atlet karate muda yang disiapkan untuk masa depan," kata Christina.
Selain itu, dia menyatakan langkah menyelenggarakan kejuaraan olahraga juga bertujuan membentuk karakter para anak-anak muda Indonesia.
Pendidikan karakter, lanjutnya, memang menjadi salah satu fokus pihaknya dalam keterlibatan membangun bangsa, sekaligus memperbanyak bibit atlet untuk membantu regenerasi atlet cabang olahraga karate.
"Kalau dari awal karakternya sudah terbentuk kita sudah tidak usah khawatir lagi untuk kedepannya," kata Christina.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Kejurnas Karate Michael Princessilia Heru menyatakan agenda tahun ini mampu menarik animo yang lebih besar ketimbang sebelumnya. Salah satunya ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah partisipan.
Michael menjelaskan setiap menyelenggarakan kejurnas serupa, jumlah peserta yang bertanding berkisar 120 sampai 130 peserta.
"Kami terakhir menggelar ajang ini tahun 2022 pesertanya tidak sampai sebanyak ini. Kalau di 2023 kami vakum, baru mulai lagi sekarang dan pesertanya terbesar," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembinaan Mental Karate Kyokushinkai Karate-Do Indonesia Shihan Alex Suantoro berharap kolaborasi dengan perguruan tinggi bertujuan melahirkan atlet potensial yang mampu bersaing di kancah internasional.
"Harapannya seluruh peserta bisa termotivasi untuk mengikuti kejuaraan yang lebih tinggi lagi seperti Kejuaraan Asia Pasifik," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024