Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banyuwangi, Jawa Timur, meminta secara khusus ke Komisi Pemilihan Umum setempat untuk memberikan bimbingan teknis pemungutan dan penghitungan suara bagi warga binaannya menjelang Pilkada 2024.
Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi Agus Wahono di Banyuwangi, Jumat, mengatakan sosialisasi dan bimbingan teknis pemungutan maupun penghitungan suara bagi warga binaannya sangat penting untuk menjamin kelancaran pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di lapas.
"Alhamdulillah kegiatan tersebut terlaksana dengan baik. Melalui sosialisasi ini diharapkan warga binaan kami memiliki gambaran mengenai teknis pelaksanaan penyaluran suara pada 27 November mendatang, sehingga tidak ada kekeliruan akibat kurangnya informasi dan edukasi," ujarnya.
Menurut Agus, kendati sedang menjalani pidana, warga binaan juga memiliki hak yang sama untuk turut memberikan hak suaranya pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur serta pemilihan bupati dan wakil bupati Banyuwangi.
Baca juga: Lapas Banyuwangi libatkan TNI, Polri dan BNN geledah kamar narapidana
Oleh karena itu, Lapas Banyuwangi terus mengupayakan agar seluruh warga binaan dapat memberikan hak suaranya pada Pilkada Serentak 2024.
"Ada dua tempat pemungutan suara (TPS) khusus untuk menampung suara lebih dari 900 warga binaan di Lapas Banyuwangi," kata Agus.
Ia menjelaskan warga binaan yang telah tercatat sebagai daftar pemilih tetap (DPT) pilkada di Banyuwangi berjumlah 887 orang.
Jumlah tersebut memang berada di bawah jumlah seluruh penghuni di Lapas Banyuwangi yang disebabkan adanya keluar masuk tahanan yang berpengaruh terhadap penetapan DPT pada bulan Agustus lalu.
"Bagi warga binaan yang belum tercatat dalam DPT akan kami upayakan untuk didaftarkan pada daftar pemilih tambahan (DPTb)," kata Agus.
Sementara itu, Divisi Data dan Informasi KPU Kabupaten Banyuwangi Moh Qowim berharap sosialisasi dan bimtek yang diberikan mampu dipahami dengan baik oleh seluruh warga binaan.
"Harapan kami pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Lapas Banyuwangi nanti dapat berjalan dengan lancar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi Agus Wahono di Banyuwangi, Jumat, mengatakan sosialisasi dan bimbingan teknis pemungutan maupun penghitungan suara bagi warga binaannya sangat penting untuk menjamin kelancaran pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di lapas.
"Alhamdulillah kegiatan tersebut terlaksana dengan baik. Melalui sosialisasi ini diharapkan warga binaan kami memiliki gambaran mengenai teknis pelaksanaan penyaluran suara pada 27 November mendatang, sehingga tidak ada kekeliruan akibat kurangnya informasi dan edukasi," ujarnya.
Menurut Agus, kendati sedang menjalani pidana, warga binaan juga memiliki hak yang sama untuk turut memberikan hak suaranya pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur serta pemilihan bupati dan wakil bupati Banyuwangi.
Baca juga: Lapas Banyuwangi libatkan TNI, Polri dan BNN geledah kamar narapidana
Oleh karena itu, Lapas Banyuwangi terus mengupayakan agar seluruh warga binaan dapat memberikan hak suaranya pada Pilkada Serentak 2024.
"Ada dua tempat pemungutan suara (TPS) khusus untuk menampung suara lebih dari 900 warga binaan di Lapas Banyuwangi," kata Agus.
Ia menjelaskan warga binaan yang telah tercatat sebagai daftar pemilih tetap (DPT) pilkada di Banyuwangi berjumlah 887 orang.
Jumlah tersebut memang berada di bawah jumlah seluruh penghuni di Lapas Banyuwangi yang disebabkan adanya keluar masuk tahanan yang berpengaruh terhadap penetapan DPT pada bulan Agustus lalu.
"Bagi warga binaan yang belum tercatat dalam DPT akan kami upayakan untuk didaftarkan pada daftar pemilih tambahan (DPTb)," kata Agus.
Sementara itu, Divisi Data dan Informasi KPU Kabupaten Banyuwangi Moh Qowim berharap sosialisasi dan bimtek yang diberikan mampu dipahami dengan baik oleh seluruh warga binaan.
"Harapan kami pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Lapas Banyuwangi nanti dapat berjalan dengan lancar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024