Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Jawa Timur, terus berupaya mendukung peningkatan layanan kesehatan di kalangan santri pondok pesantren di wilayah itu dengan membentuk pos kesehatan pesantren (poskestren).

Penjabat Bupati Sampang Rudi Arifianto di Sampang, Rabu, menjelaskan layanan kesehatan khusus bagi santri penting, karena di pesantren para santri memiliki aktivitas tinggi.

"Sehingga santri perlu dijaga kesehatannya. Jika santri tidak sehat, hal tersebut tentu akan berdampak pada proses belajar mengajar, di pesantren," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Rudi, pemkab memandang perlu membantu keberlangsungan layanan kesehatan bagi santri dengan mendirikan pusat layanan kesehatan khusus santri atau poskestren.

"Dengan demikian, kehadiran poskestren di pondok pesantren menjadi langkah positif untuk mendukung kesehatan para santri," kata Rudi.

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sampang ini mengatakan bahwa untuk menyiasati kekurangan dokter, maka perlu kolaborasi antara puskesmas dengan poskestren.

"Poskestren juga harus berkolaborasi dengan puskesmas terdekat, saling mendukung untuk optimalisasi layanan kesehatan,” katanya menambahkan.

Rudi menyebutkan, salah satu pondok pesantren yang kini telah memiliki poskestren adalah Pondok Pesantren Darul Ulum Al-Wahidiyah di Desa Gersempal, Kecamatan Omben, Sampang.

Poskestren ini, kata dia, pengoperasiannya telah diresmikan pada 1 November 2024, setelah sebelumnya dilakukan survei dan dinyatakan memenuhi syarat untuk beroperasi.

"Hanya saja, sarana dan prasarana yang ada di poskestren itu memang hanya seadanya. Oleh karena itu, kami masih berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan untuk bisa membantu kelengkapannya, seperti ambulans atau dukungan sarana lainnya dari program CSR mereka," ujarnya.

Ia juga berharap dengan adanya Poskestren tersebut, kesehatan santri semakin terjaga sehingga dapat mendukung kegiatan belajar mengajar yang kondusif dan bermanfaat bagi pengembangan kualitas pendidikan di pondok pesantren itu.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024