Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) menyebutkan realisasi impor pada Agustus 2024 sebesar 2,66 miliar dolar AS atau turun 0,78 persen dibandingkan Juli 2024 yang sebanyak 2,68 miliar dolar AS.

“Secara kumulatif impor kita sudah mencapai 19,68 miliar dolar AS sampai Agustus ini,” katanya di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.

Meski demikian, Zulkipli menuturkan nilai impor periode Agustus itu naik 12,74 persen  dibandingkan Agustus 2023 dengan nilai impor kumulatif sepanjang Januari-Agustus 2024 sebesar 19,68 miliar dolar AS.

Selain bahan baku/penolong, barang konsumsi menjadi pendorong kedua realisasi impor Juli yaitu mencapai 12,61 persen atau 0,34 miliar dolar AS serta terdapat barang modal yang menjadi pendorong realisasi impor yaitu 6,36 persen atau 0,17 miliar dolar AS.

Baca juga: September, cabai rawit hingga BBM dorong deflasi Jatim 0,12 persen

Apabila dilihat dari struktur nilai impor menurut penggunaan, terbesar didorong oleh bahan baku/penolong sebesar 81,36 persen atau 2,16 miliar dolar AS, kemudian barang konsumsi sebesar 12,12 persen atau 0,32 miliar dolar AS dan barang modal sebesar 6,53 persen atau 0,17 miliar dolar AS.

Apabila diurutkan berdasarkan golongan utama, barang nilai impor periode Agustus 2024 terbesar yakni untuk pembelian mesin dan peralatan mekanis 195,4 juta dolar AS, disusul besi dan baja 171,85 juta dolar AS, serta plastik dan barang dari plastik 157,14 juta dolar AS.

Baca juga: BPS Jatim: Nilai Tukar Petani September turun 0,33 persen

Negara tujuan utama impor mesin dan peralatan mekanis itu adalah Tiongkok sebesar 52,14 persen dan Jerman sebesar 6,06 persen, untuk impor besi dan baja utamanya dari Tiongkok 39,74 persen dan Rusia 17,77 persen, serta impor plastik dan barang dari plastik utamanya berasal dari Tiongkok 34,01 persen dan Thailand 15,33 persen,

Lebih lanjut, untuk pangsa pasar impor non migas utamanya berasal dari Tiongkok sebesar 4,78 miliar dolar AS, Amerika Serikat 0,99 miliar dolar AS, Brazil 0,9 miliar dolar AS, dan Hongkong 0,37 miliar dolar AS.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024