Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo membagikan bantuan susu formula kepada anak-anak yang berisiko mengalami stunting di Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Yahyadi menyerahkan secara simbolis bantuan susu formula tersebut di Pendapa Kecamatan Gading, Selasa.
"Pemberian bantuan susu itu adalah bagian dari prioritas pemerintah dalam percepatan penurunan stunting," kata Yahyadi.
Menurut dia stunting menjadi isu serius di Kabupaten Probolinggo dan pemerintah daerah terus berkomitmen untuk menanggulanginya dengan memberikan berbagai bantuan termasuk susu formula.
"Salah satu langkah konkret yang diambil adalah melalui peningkatan ketahanan pangan keluarga, khususnya dalam hal pemenuhan gizi anak-anak di usia rentan stunting usia 1-3 tahun," tuturnya.
Ia menjelaskan tujuan utama dari program itu adalah untuk meningkatkan ketahanan gizi keluarga, sehingga pihaknya ingin mencegah stunting dengan memastikan anak-anak berisiko stunting mendapatkan asupan nutrisi yang cukup selama masa pertumbuhan mereka.
Sementara Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto mengatakan stunting merupakan isu yang menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah, termasuk di Kabupaten Probolinggo.
“Angka stunting masih cukup tinggi dan salah satu penyebab utamanya adalah kekurangan asupan gizi pada anak usia dini. Kondisi itu jika tidak segera diatasi dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal," katanya.
Menurut dia pemenuhan gizi yang baik pada balita adalah fondasi penting bagi tumbuh kembang anak-anak karena anak yang tumbuh sehat dan cerdas akan menjadi generasi penerus bangsa yang mampu mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
"Pentingnya peran orang tua dan masyarakat dalam mencegah stunting dengan memastikan kecukupan gizi bagi anak-anak mereka. Selain bantuan susu, kesadaran akan pentingnya pemberian ASI eksklusif, nutrisi bagi ibu hamil dan makanan pendamping ASI (MPASI) juga perlu ditingkatkan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Yahyadi menyerahkan secara simbolis bantuan susu formula tersebut di Pendapa Kecamatan Gading, Selasa.
"Pemberian bantuan susu itu adalah bagian dari prioritas pemerintah dalam percepatan penurunan stunting," kata Yahyadi.
Menurut dia stunting menjadi isu serius di Kabupaten Probolinggo dan pemerintah daerah terus berkomitmen untuk menanggulanginya dengan memberikan berbagai bantuan termasuk susu formula.
"Salah satu langkah konkret yang diambil adalah melalui peningkatan ketahanan pangan keluarga, khususnya dalam hal pemenuhan gizi anak-anak di usia rentan stunting usia 1-3 tahun," tuturnya.
Ia menjelaskan tujuan utama dari program itu adalah untuk meningkatkan ketahanan gizi keluarga, sehingga pihaknya ingin mencegah stunting dengan memastikan anak-anak berisiko stunting mendapatkan asupan nutrisi yang cukup selama masa pertumbuhan mereka.
Sementara Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto mengatakan stunting merupakan isu yang menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah, termasuk di Kabupaten Probolinggo.
“Angka stunting masih cukup tinggi dan salah satu penyebab utamanya adalah kekurangan asupan gizi pada anak usia dini. Kondisi itu jika tidak segera diatasi dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal," katanya.
Menurut dia pemenuhan gizi yang baik pada balita adalah fondasi penting bagi tumbuh kembang anak-anak karena anak yang tumbuh sehat dan cerdas akan menjadi generasi penerus bangsa yang mampu mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
"Pentingnya peran orang tua dan masyarakat dalam mencegah stunting dengan memastikan kecukupan gizi bagi anak-anak mereka. Selain bantuan susu, kesadaran akan pentingnya pemberian ASI eksklusif, nutrisi bagi ibu hamil dan makanan pendamping ASI (MPASI) juga perlu ditingkatkan," ujarnya.
Editor : Astrid Faidlatul Habibah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024