Siswa Sekolah Dasar (SD) Al Muslim, Sidoarjo, Jawa Timur bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo belajar tentang kesiapsiagaan dan simulasi gempa bumi.
Kepala SD Al Muslim, Fatimatuz Zahroh di Sidoarjo, Selasa mengatakan kegiatan bertajuk "Kesiapsiagaan dan Simulasi Mitigasi Bencana Gempa Bumi" untuk siswa dan tenaga kependidikan di SD Al Muslim sebagai bentuk langkah antisipasi situasi bencana.
"Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi melalui penyelamatan diri dari situasi bencana," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan ini diadakan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa dan tenaga pendidik tentang bagaimana melindungi dan menyelamatkan diri dari bencana gempa bumi ketika mereka berada di sekolah.
"Siswa dan juga guru mendapatkan pengarahan dan penyuluhan dari tim BPBD. Siswa diberi pengarahan bagaimana cara melindungi diri ketika gempa, yaitu berlindung di bawah meja sambil terus melindungi area kepala dengan tas atau tangan," katanya.
Setelah diberikan informasi terkait tindakan keselamatan pertama yang harus dilakukan saat terjadi bencana gempa, siswa dan tenaga kependidikan dipersilahkan kembali ke kelas dan ruangan masing-masing untuk melakukan simulasi bersama.
Sirine dibunyikan sebagai tanda simulasi gempa telah dimulai. Setiap sirine memiliki tanda tersendiri, sirine pertama berlindung di bawah meja, sirine kedua keluar melalui tangga dan jalur evakuasi yang telah ditentukan, menuju titik kumpul yaitu lapangan.
"Setiap ruangan diberikan denah jalur evakuasi yang dapat digunakan siswa dan tenaga pendidik sebagai panduan untuk keluar dari gedung melalui jalur yang aman," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala SD Al Muslim, Fatimatuz Zahroh di Sidoarjo, Selasa mengatakan kegiatan bertajuk "Kesiapsiagaan dan Simulasi Mitigasi Bencana Gempa Bumi" untuk siswa dan tenaga kependidikan di SD Al Muslim sebagai bentuk langkah antisipasi situasi bencana.
"Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi melalui penyelamatan diri dari situasi bencana," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan ini diadakan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa dan tenaga pendidik tentang bagaimana melindungi dan menyelamatkan diri dari bencana gempa bumi ketika mereka berada di sekolah.
"Siswa dan juga guru mendapatkan pengarahan dan penyuluhan dari tim BPBD. Siswa diberi pengarahan bagaimana cara melindungi diri ketika gempa, yaitu berlindung di bawah meja sambil terus melindungi area kepala dengan tas atau tangan," katanya.
Setelah diberikan informasi terkait tindakan keselamatan pertama yang harus dilakukan saat terjadi bencana gempa, siswa dan tenaga kependidikan dipersilahkan kembali ke kelas dan ruangan masing-masing untuk melakukan simulasi bersama.
Sirine dibunyikan sebagai tanda simulasi gempa telah dimulai. Setiap sirine memiliki tanda tersendiri, sirine pertama berlindung di bawah meja, sirine kedua keluar melalui tangga dan jalur evakuasi yang telah ditentukan, menuju titik kumpul yaitu lapangan.
"Setiap ruangan diberikan denah jalur evakuasi yang dapat digunakan siswa dan tenaga pendidik sebagai panduan untuk keluar dari gedung melalui jalur yang aman," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024