Bojonegoro - Jajaran Komisi B DPRD Bojonegoro, Jatim, Selasa, meminta Disbudpar, membuat "master plan" pengembangan obyek wisata di wilayah setempat sebagai bahan pertimbangan DPRD dalam mengeluarkan rekomendasi anggaran.
"Berdasarkan master plan, kita bisa mengeluarkan rekomendasi untuk memaksimalkan anggaran pengembangan obyek wisata di Bojonegoro, " kata Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro, Chisbullah Huda, dalam dengar pendapat dengan jajaran Disbudpar, Selasa.
Ia menjelaskan, pengembangan obyek wisata di Bojonegoro masih terkesan tertutup, tanpa master plan. Akibatnya, dalam mengembangkan obyek wisata yang ada, dilakukan secara sepotong-potong, tidak bisa menyeluruh dan memiliki jangkauan yang panjang.
Padahal, lanjutnya, adanya master plan obyek wisata, sekaligus juga bermanfaat mengantisipasi daerah Bojonegoro, yang berkembang, menjadi daerah industri migas. "Obyek wisata di Bojonegoro, juga harus ikut menikmati industri migas yang puncaknya, pada 2014, " katanya menegaskan.
Di lain pihak, lanjutnya, dengan dikembangkannya obyek wisata di Bojonegoro, warga tidak harus pergi ke Tuban atau ke Surabaya, untuk rekreasi.
Dalam kesempatan itu, Chisbullah, juga anggota Komisi B DPRD lainnya, Mitroatin, mendesak, dalam menyusun master plane obyek wisata di daerah setempat, dalam tiga bulan sudah rampung.
"Kami meminta dalam tiga bulan master plane wisata di Bojonegoro, sudah rampuang, " katanya, menambahkan.
Menanggapi permintaan itu, Sekretaris Disbudpar, Kasidjo, menyanggupi, penyusunan master plan obyek wisata yang ada di Bojonegoro."Bahan-bahan penyusunan master plan sudah ada, " katanya.
Ia menyebutkan, anggaran pengembangan sejumlah obyek wisata di daerah setempat, di alokasikan sebesar Rp770 juta di dalam APBD 2012. Anggaran tersebut, di antaranya sebesar Rp251 juta, untuk membangun infrastruktur di Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang dan api abadi Kahyangan Api di Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngasem.
Sedangkan anggaran sebesar Rp344 juta, akan dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur di obyek wisata desa budaya di Desa Jono, Kecamatan Temayang, Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, dan makam wali Kidang di Desa Sukorejo, Kecamatan Malo.
"Di antara obyek wisata yang ada, api abadi Kahyangan Api, paling diminati masyarakat, " ucap Kasidjo.
Dalam dengar pendapat itu, ia, didampingi Kepala Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya, Saptatik, juga kepala bidang lainnya, Imam Wahyu dan Kasi SDM, Suyanto. (*).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012