Mahasiswa Ilmu Lingkungan Universitas Bojonegoro (Unigoro) meraih juara pertama Lomba Esai Nasional Lestari 2024 yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Lingkungan (PSL) Universitas Ibnu Khaldun Bogor, dengan esai berjudul Angon Bebek Future Smart Agriculture.

Karya tulis tersebut dibuat oleh Akbar Andis Saputra, Eka Luluk Fitriani dan Janatul Firdausi Ahla di bawah pembimbing dosen Unigoro, Dr. Heri Mulyanti, S.Si., M.Sc.

"Kami sengaja mengangkat topik tentang pertanian berkelanjutan, karena prihatin dengan meningkatnya penggunaan pestisida kimia untuk memberantas hama di kalangan petani," kata Akbar Andis Saputra, di Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu.

Dikatakan Akbar, penggunaan pestisida kimia dapat merusak lingkungan dan tidak mendukung pertanian berkelanjutan. Sehingga ia bersama tim dan dosen pembimbing melakukan telaah berbagai jurnal.

Dalam penelitiannya, lanjut Akbar, di Jepang ada seorang petani bernama Takao Furuno yang menggunakan bebek untuk membasmi gulma di sawah pada 1988. Metode yang digunakan Integrated Rice-Duck Framing (IRDF).

"Anak-anak bebeknya diangon (digembalakan) ke sawah untuk memberikan pupuk alami dari kotorannya. Sekaligus memakan gulma dan hama seperti keong, wereng, maupun hama pengerek batang yang ada di padi," terangnya.

Sebenarnya metode angon bebek ini cocok diterapkan di Indonesia. Namun peternak bebek dan petani padi belum melakukan kolaborasi maksimal. Padahal praktik pertanian berkelanjutan seperti ini sangat menguntungkan secara ekologis maupun ekonomis.

"Lingkungan persawahan sehat dan minim pencemaran, sekaligus mengurangi biaya produksi pertanian," jelas mahasiswa semester lima prodi ilmu lingkungan Unigoro ini.

Ditambahkan Akbar, Kalau di Jepang jenis bebek yang digunakan adalah bebek aigamo, yakni persilangan bebek jantan liar dan bebek betina yang dibudidayakan di kandang khusus.

Lalu bebek yang dilepaskan ke sawah minimal berusia tujuh hari. Jumlahnya antara 15 sampai 30 ekor untuk satu per sepuluh hektar sawah.

Melalui gagasan yang dituangkan dalam esai Angon Bebek Future Smart Agriculture, Akbar berharap dapat ditindaklanjuti dan diteliti lebih mendalam, mengingat Indonesia adalah negara agraris yang memiliki area persawahan sangat luas.

"Sehingga konsep angon bebek sangat potensial diterapkan dalam aktivitas pertanian," harapnya.

Pewarta: Muhammad Yazid

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024