Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur menyiapkan tempat relokasi bagi pedagang yang menjadi korban kebakaran di Pasar Krian, Sidoarjo.

Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, di Sidoarjo, Selasa, mengatakan, dari jumlah total 869 kios yang ada di Pasar Induk Krian, 450 di antaranya terbakar dalam peristiwa itu.

"Pemerintah Sidoarjo mencari solusi untuk para pedagang yang menjadi korban kebakaran agar perekonomian di dalam pasar bisa tetap berjalan dan memberikan bantuan BTT kepada para pedagang," katanya.

Pihaknya juga melakukan peninjauan lebih dalam, apakah Pasar Krian ini masih layak atau tidak sebagai tempat perdagangan.

"Selain itu juga, kami akan melakukan peninjauan terhadap Pasar Krian ini. Apakah masih layak atau tidak untuk digunakan. Kalau hasilnya tidak layak, kita akan benahi ulang dan di tahun 2026 kita akan berbenah untuk Pasar Krian ini, jadi mohon untuk bersabar," ucapnya.

Baca juga: Sebagian Pasar Krian Sidoarjo terbakar

Kepala Disperindag Sidoarjo, Widiyantoro Basuki mengatakan akan menunggu hasil identifikasi dari kepolisian penyebab kebakaran dan akan melakukan koordinasi dengan Plt. Bupati mengenai hal penampungan sementara.

"Kami masih menunggu hasil dari identifikasi kepolisian atas musibah kebakaran ini dan segera melakukan kordinasi dengan Plt. Bupati untuk tempat relokasi pedagang sementara dikarenakan mereka ini tidak bisa berhenti lama untuk berdagang," katanya.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Christian Tobing mengatakan kebakaran terjadi pada pagi dini hari pukul 04.00 WIB. Titik api dan penyebab kebakaran masih dalam proses penyidikan dan dalam kebakaran ini tidak ada korban jiwa.

"Kebakaran terjadi sekitar pukul 04.00 WIB dan api mulai bisa dipadamkan sekitar pukul 11.30 WIB. Jumlah kios yang terbakar sejumlah 450 kios dan tidak ada korban jiwa. Kita akan melakukan identifikasi penyebab kebakaran dan akan memberikan garis polisi untuk kepentingan proses identifikasi. Api cepat membesar dikarenakan pedagang yang berada dilokasi didominasi bahan yang mudah terbakar seperti kain dan plastik," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024