Perum Jasa Tirta (PJT) I melakukan aksi penebaran 160 ribu bibit ikan di tiga waduk selama Agustus 2024, sebagai bentuk upaya menjaga kelestarian ekosistem sumber daya air (SDA) sekaligus memperingati Hari Konservasi Alam.
"PJT I akan terus berupaya untuk menjaga kelestarian SDA dan kegiatan penebaran bibit ikan menjadi salah satu upaya yang dilakukan. Kegiatan tidak hanya melibatkan stakeholder terkait, namun juga diupayakan dapat berdampak positif baik bagi masyarakat maupun generasi muda," Kata Direktur Operasional PJT I Milfan Rantawi dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Kamis.
Dia menjelaskan, penebaran 160 ribu bibit ikan itu diawali dengan penebaran oleh Divisi Jasa Air dan Sumber Air (DJA) Wilayah Sungai (WS) Brantas melalui Sub Divisi Pengelolaan SDA WS Brantas 2. Pada kegiatan dimaksud dilakukan penebaran 20 ribu bibit ikan nila di Waduk Bening Kabupaten Madiun.
Selanjutnya, DJA WS Brantas melalui Sub Divisi Pengelolaan WS Brantas 1 melaksanakan penebaran 110 ribu ekor benih ikan di Waduk Sutami Kabupaten Malang. Penebaran ini terdiri atas 65.000 ikan tombro, 15.000 ikan haruan, dan 30.000 ikan bandeng.
Penebaran di Waduk Sutami tersebut dilaksanakan bersama dengan PT PLN Nusantara Power sebagai bentuk kolaborasi dari Perjanjian Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air antara kedua pihak.
Pada kegiatan di Bendungan Sutami, PJT I juga mengundang siswa-siswi SDN Sumberpucung 03 yang diajak untuk ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan.
Para siswa dan siswi diajak ikut serta dalam kegiatan penebaran bibit ikan, sekaligus mendapatkan edukasi mengenai pentingnya menjaga ekosistem perairan.
Selanjutnya, melalui DJA WS Bengawan Solo, PJT I juga melaksanakan sosialisasi pengendalian keramba di Telaga Ngebel Ponorogo, disertai dengan kegiatan penebaran 30.000 ekor ikan tawes.
Dalam kegiatan dimaksud, PJT I tidak hanya memberikan edukasi kepada para petani keramba tapi juga melakukan penebaran bibit ikan untuk menjaga ekosistem air di Telaga Ngebel.
Milfan berharap ke depan penebaran bibit ikan dapat lebih banyak dilakukan, tidak hanya oleh PJT I namun juga didukung semua pihak.
"Karena pada dasarnya untuk mengelola SDA kami tidak bisa sendiri, dukungan semua pihak mutlak diperlukan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"PJT I akan terus berupaya untuk menjaga kelestarian SDA dan kegiatan penebaran bibit ikan menjadi salah satu upaya yang dilakukan. Kegiatan tidak hanya melibatkan stakeholder terkait, namun juga diupayakan dapat berdampak positif baik bagi masyarakat maupun generasi muda," Kata Direktur Operasional PJT I Milfan Rantawi dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Kamis.
Dia menjelaskan, penebaran 160 ribu bibit ikan itu diawali dengan penebaran oleh Divisi Jasa Air dan Sumber Air (DJA) Wilayah Sungai (WS) Brantas melalui Sub Divisi Pengelolaan SDA WS Brantas 2. Pada kegiatan dimaksud dilakukan penebaran 20 ribu bibit ikan nila di Waduk Bening Kabupaten Madiun.
Selanjutnya, DJA WS Brantas melalui Sub Divisi Pengelolaan WS Brantas 1 melaksanakan penebaran 110 ribu ekor benih ikan di Waduk Sutami Kabupaten Malang. Penebaran ini terdiri atas 65.000 ikan tombro, 15.000 ikan haruan, dan 30.000 ikan bandeng.
Penebaran di Waduk Sutami tersebut dilaksanakan bersama dengan PT PLN Nusantara Power sebagai bentuk kolaborasi dari Perjanjian Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air antara kedua pihak.
Pada kegiatan di Bendungan Sutami, PJT I juga mengundang siswa-siswi SDN Sumberpucung 03 yang diajak untuk ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan.
Para siswa dan siswi diajak ikut serta dalam kegiatan penebaran bibit ikan, sekaligus mendapatkan edukasi mengenai pentingnya menjaga ekosistem perairan.
Selanjutnya, melalui DJA WS Bengawan Solo, PJT I juga melaksanakan sosialisasi pengendalian keramba di Telaga Ngebel Ponorogo, disertai dengan kegiatan penebaran 30.000 ekor ikan tawes.
Dalam kegiatan dimaksud, PJT I tidak hanya memberikan edukasi kepada para petani keramba tapi juga melakukan penebaran bibit ikan untuk menjaga ekosistem air di Telaga Ngebel.
Milfan berharap ke depan penebaran bibit ikan dapat lebih banyak dilakukan, tidak hanya oleh PJT I namun juga didukung semua pihak.
"Karena pada dasarnya untuk mengelola SDA kami tidak bisa sendiri, dukungan semua pihak mutlak diperlukan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024