Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menggelar pelatihan kejuruan menjahit bagian atas sepatu atau "upper" kepada 52 tenaga kerja untuk disalurkan bekerja di PT Dwi Prima Sentosa (DPS).

"Pelatihan upper ini merupakan gelombang ketiga untuk nantinya bisa disalurkan bekerja di pabrik sepatu PT Dwi Prima Sentosa (DPS) selaku mitra perusahaan Kabupaten Madiun," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Madiun Imam Nurwedi di Madiun, Rabu.

Menurut dia, pelatihan upper ini dilakukan dengan menggandeng Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Sinergi Bisnis Abadi dan PT Dwi Prima Sentosa (DPS).

Ini merupakan pelatihan upper yang ketiga kali dilaksanakan. Sebelumnya, Disnakerin Kabupaten Madiun sudah melatih 302 orang yang 200 orang di antaranya sudah diterima bekerja di PT DPS.

"Pelatihan upper ini digelar selama 20 hari, di mana dua hari untuk pemberian materi pelatihan 'Soft Skill' dan 17 hari untuk materi 'Hard Skill' yaitu proses membuat sepatu. Sedangkan sehari lagi untuk pelatihan uji kompetensi agar peserta benar-benar siap kerja," katanya.

Ia menambahkan peserta pelatihan menjahit sepatu tersebut diutamakan warga perempuan asal Kabupaten Madiun dengan usia maksimal 35 tahun. Sehingga pelatihan tersebut diproyeksikan juga untuk mengurangi jumlah pengangguran di wilayah setempat.

"Pelatihan ini memang khusus perempuan. Karena permintaan dari PT DPS memang butuh tenaga kerja perempuan. Perempuan dianggap lebih teliti untuk pekerjaan menjahit sepatu ini," tambah Imam.

Setelah pelatihan ini selesai, Disnakerin Kabupaten Madiun telah menyiapkan program berikutnya untuk tahun 2025 . Adapun anggaran yang digunakan untuk melaksanakan pelatihan ini berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) Kabupaten Madiun Tahun 2024.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024