Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menyatakan sejak awal dirinya mengedepankan komunikasi dengan pimpinan semua partai politik (parpol) untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Fauzi yang Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu menjelaskan, sesuai hasil perolehan suara hasil Pemilu 2024, pihaknya bisa mengusung pasangan calon secara mandiri atau tanpa berkoalisi untuk menghadapi pilkada.
"Namun, sejak awal kami memang memprioritaskan adanya bangunan komunikasi dengan pimpinan semua parpol. Mau maju pilkada itu harus intensif bangun komunikasi politik," katanya di Sumenep, Selasa.
Saat ini, Fauzi dan KH Imam Hasyim sebagai bakal calon wakil bupati telah mengantongi rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan dan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sesuai hasil Pemilu 2024, PDI Perjuangan Sumenep memperoleh 11 kursi di DPRD setempat dan memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon sendiri dalam pilkada.
Fauzi yang Bupati Sumenep itu menjelaskan, pihaknya sejak awal memang membangun komunikasi politik untuk menjajaki peluang berkoalisi dengan parpol lain guna menghadapi Pilkada Sumenep 2024.
Komunikasi politik tersebut untuk sementara menghasilkan rekomendasi dari PDI Perjuangan dan PKS dengan KH Imam Hasyim sebagai bakal calon wakil bupati yang akan mendampinginya.
"Saat ini, kami menunggu hasil komunikasi dengan parpol lainnya. Insya-Allah rekomendasi dari parpol lainnya menyusul. Untuk penunjukan Kiai Imam sebagai bakal calon wakil bupati, itu hasil keputusan dan memang kewenangan DPP," katanya, menerangkan.
Kiai Imam adalah Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumenep.
Sesuai jadwal tahapan Pilkada Serentak 2024, termasuk Pilkada Sumenep yang ditetapkan KPU RI, pendaftaran pasangan calon dari partai politik pada 27-29 Agustus. Sementara hari "H" pilkada pada 27 November.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Fauzi yang Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu menjelaskan, sesuai hasil perolehan suara hasil Pemilu 2024, pihaknya bisa mengusung pasangan calon secara mandiri atau tanpa berkoalisi untuk menghadapi pilkada.
"Namun, sejak awal kami memang memprioritaskan adanya bangunan komunikasi dengan pimpinan semua parpol. Mau maju pilkada itu harus intensif bangun komunikasi politik," katanya di Sumenep, Selasa.
Saat ini, Fauzi dan KH Imam Hasyim sebagai bakal calon wakil bupati telah mengantongi rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan dan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sesuai hasil Pemilu 2024, PDI Perjuangan Sumenep memperoleh 11 kursi di DPRD setempat dan memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon sendiri dalam pilkada.
Fauzi yang Bupati Sumenep itu menjelaskan, pihaknya sejak awal memang membangun komunikasi politik untuk menjajaki peluang berkoalisi dengan parpol lain guna menghadapi Pilkada Sumenep 2024.
Komunikasi politik tersebut untuk sementara menghasilkan rekomendasi dari PDI Perjuangan dan PKS dengan KH Imam Hasyim sebagai bakal calon wakil bupati yang akan mendampinginya.
"Saat ini, kami menunggu hasil komunikasi dengan parpol lainnya. Insya-Allah rekomendasi dari parpol lainnya menyusul. Untuk penunjukan Kiai Imam sebagai bakal calon wakil bupati, itu hasil keputusan dan memang kewenangan DPP," katanya, menerangkan.
Kiai Imam adalah Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumenep.
Sesuai jadwal tahapan Pilkada Serentak 2024, termasuk Pilkada Sumenep yang ditetapkan KPU RI, pendaftaran pasangan calon dari partai politik pada 27-29 Agustus. Sementara hari "H" pilkada pada 27 November.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024