Di tengah dunia pendidikan yang kian mengalami transformasi, mahasiswa memiliki berbagai kesempatan untuk belajar. Tidak hanya di dalam ruang kelas, tetapi juga di dunia luar. 

Kesempatan itu bisa diperoleh para mahasiswa melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). MBKM yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim itu menyuguhkan berbagai pilihan program menarik bagi mahasiswa.

Salah satu kegiatan yang digemari mahasiswa untuk belajar di luar kampus adalah program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Melalui program itu, mahasiswa bisa belajar di luar kelas selama satu semester atau sekitar 4,5 bulan untuk magang di perusahaan atau mengikuti kursus keterampilan. 

Menariknya, kegiatan ini diakui setara dengan 20 SKS, sehingga mahasiswa tidak perlu khawatir waktu kuliahnya akan molor. Semester ini, saya mengikuti program MSIB di periode keenam. Awalnya, saya mendaftar di situs resmi Kampus Merdeka dan mengajukan lamaran magang ke 22 perusahaan. 

Proses seleksi cukup ketat dan menegangkan, karena harus bersaing dengan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Beruntung, saya diterima sebagai pemagang di PT Paragon Technology and Innovation, perusahaan kosmetik lokal terbesar di Indonesia yang memiliki 14 merk, seperti Wardah, Kahf, Emina, Make Over, OMG, dan lainnya. 

Saya bekerja sebagai commercial academy assistant internal engagement intern. Di tempat itu saya mendapatkan tugas mengelola pelatihan dan pengajaran untuk Paragonian–sebutan untuk karyawan Paragon–, Direktorat Kommersial, agar semakin pintar dalam penjualan.

Selama mengikuti program, saya menyadari betapa menyenangkannya mengikuti program anyar besutan Menteri Nadiem tersebut. Pada periode itu, mahasiswa yang mendaftar MSIB di PT Paragon mencapai 43.309 pendaftar dan hanya 216 mahasiswa yang diterima.

Duh, mimpi apa saya tadi malam. Saya adalah salah satu mahasiswa yang diterima magang di perusahaan itu.


Benefit

Saya menilai wajar jika program ini menjadi primadona bagi mahasiswa semester akhir macam saya. Setidaknya ada empat alasan mengapa MSIB selalu menjadi incaran banyak mahasiswa.

Pertama, mahasiswa mendapatkan uang saku dan transportasi. Setiap pemagang akan diberikan uang saku Rp2.800.000 setiap bulan. 

Selain itu, mahasiswa juga mendapatkan tiket akomodasi pulang-pergi dari domisili tempat tinggal ke kota tempat kita magang, begitupun untuk kepulangannya. Itu, bahkan, lebih besar ketimbang uang jajan bulanan yang dikirim oleh orang tua.

Kedua, mendapatkan pelatihan khusus dari perusahaan. Setiap perusahaan mitra MSIB harus memberikan kurikulum pembelajaran kepada peserta magang. Ini mengagumkan. MSIB tidak hanya menyuruh pemagang untuk bekerja. 

Oleh Paragon, setiap pekan kami diberikan pelatihan khusus, baik secara daring maupun luring tentang beberapa materi, seperti model bisnis, strategi bisnis, hingga keterampilan presentasi. 

Total, kami mendapatkan 16 materi selama di perusahaan itu. Menurut pengalaman saya, program MSIB ini juga ingin mengembangkan hardskill dan softskill para pemagang.

Ketiga, kesempatan perekrutan eksklusif. Barangkali, ini menjadi salah satu manfaat yang paling ditunggu-tunggu, yaitu kesempatan eksklusif untuk menjadi karyawan tetap di perusahaan mitra. 

Di akhir masa magang, kami diberikan jalur tes khusus untuk pemagang MSIB yang berminat untuk menjadi Paragonian lewat jalur Management Trainee. Walaupun tidak semuanya akan diterima, setidaknya Paragon sebagai mitra MSIB memberikan kesempatan tersebut.

Keempat, rekognisi 20 SKS perkuliahan. Ini yang paling penting. Untuk poin ini, faktor kampus menjadi penentu utama. Syukurlah, jurusan saya, Ekonomi Islam Universitas Airlangga, dapat digolongkan tidak mempersulit mahasiswanya saat mengikuti kegiatan MSIB. 

Mahasiswa dipermudah dalam proses pengalihan SKS. Begitu juga pihak jurusan sangat terbuka bila ada mahasiswa yang ingin mengonsultasikan permasalahan akademiknya perihal MSIB.

Kira-kira begitulah pengalaman saya selama mengikuti MSIB ini. Kalau boleh mengulang, ingin rasanya saya kembali untuk yang ke sekian kalinya. Saya bersyukur kegiatan ini didukung oleh semua pihak. Untuk itu, jangan lupa untuk ikut MSIB di periode selanjutnya ya!

*) Penulis merupakan mahasiswa MBKM Universitas Airlangga Surabaya
 

Pewarta: Afrizal Naufal Ghani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024