Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur mempercepat pembangunan jembatan yang ambruk di Desa Kedungpeluk Kecamatan Candi Sidoarjo, karena merupakan salah satu akses utama masyarakat.
Plt Bupati Sidoarjo Subandi di Sidoarjo Sabtu mengatakan, pihaknya terus memantau pembangunan jembatan sebagai pengganti jembatan yang ambruk, serta perakitan jembatan bailey untuk akses sementara warga.
Kemudian di sela kunjungannya, Subandi menyebutkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Timur terkait pinjaman jembatan Bailey itu.
"Diperkirakan pekan depan seluruh rangka baja jembatan Bailey sudah tiba di Kedungpeluk," katanya.
Subandi yakin, pada bulan Agustus besok jembatan Bailey itu sudah berdiri dan dapat dilewati oleh warga.
"Pemerintah daerah sudah berupaya semaksimal mungkin, hampir tiap hari Pak Dwi -Kadis PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo Dwi Eko Saptono- saya suruh berkoordinasi terkait pinjaman jembatan Bailey. Pemerintah ini tidak diam, kita terus berusaha," ujarnya.
Baca juga: Jembatan di Desa Kedungpeluk ambruk, Pemkab Sidoarjo siapkan alternatif
Ia menjelaskan, jembatan Kedungpeluk sejatinya sudah masuk dalam rencana revitalisasi tahun 2025, akan tetapi jembatan tersebut ambruk dan patah menjadi dua bagian.
Saat ini Pemkab Sidoarjo juga merakit jembatan Bailey dengan kekuatan rangka yang mencapai 30 ton.
"Jembatan yang ambruk tersebut dibangun tahun 2025, namun melihat kondisinya seperti ini, pergeseran anggaran kita lakukan untuk membangun jembatan ini," katanya.
Subandi mengatakan, jembatan permanen Kedungpeluk menggunakan double u-dict. Kekuatannya bisa mencapai 30 ton. Volume panjangnya pun juga bertambah. Jika dulu sekitar lima meter, namun jembatan permanen Kedungpeluk yang baru nanti tujuh meter.
"Pengerjaannya pun cukup cepat. Butuh dua bulan saja jembatan permanen Kedungpeluk selesai dibangun dan bisa dilewati kendaraan," katanya.
Plt Bupati Sidoarjo Subandi di Sidoarjo Sabtu mengatakan, pihaknya terus memantau pembangunan jembatan sebagai pengganti jembatan yang ambruk, serta perakitan jembatan bailey untuk akses sementara warga.
Kemudian di sela kunjungannya, Subandi menyebutkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Timur terkait pinjaman jembatan Bailey itu.
"Diperkirakan pekan depan seluruh rangka baja jembatan Bailey sudah tiba di Kedungpeluk," katanya.
Subandi yakin, pada bulan Agustus besok jembatan Bailey itu sudah berdiri dan dapat dilewati oleh warga.
"Pemerintah daerah sudah berupaya semaksimal mungkin, hampir tiap hari Pak Dwi -Kadis PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo Dwi Eko Saptono- saya suruh berkoordinasi terkait pinjaman jembatan Bailey. Pemerintah ini tidak diam, kita terus berusaha," ujarnya.
Baca juga: Jembatan di Desa Kedungpeluk ambruk, Pemkab Sidoarjo siapkan alternatif
Ia menjelaskan, jembatan Kedungpeluk sejatinya sudah masuk dalam rencana revitalisasi tahun 2025, akan tetapi jembatan tersebut ambruk dan patah menjadi dua bagian.
Saat ini Pemkab Sidoarjo juga merakit jembatan Bailey dengan kekuatan rangka yang mencapai 30 ton.
"Jembatan yang ambruk tersebut dibangun tahun 2025, namun melihat kondisinya seperti ini, pergeseran anggaran kita lakukan untuk membangun jembatan ini," katanya.
Subandi mengatakan, jembatan permanen Kedungpeluk menggunakan double u-dict. Kekuatannya bisa mencapai 30 ton. Volume panjangnya pun juga bertambah. Jika dulu sekitar lima meter, namun jembatan permanen Kedungpeluk yang baru nanti tujuh meter.
"Pengerjaannya pun cukup cepat. Butuh dua bulan saja jembatan permanen Kedungpeluk selesai dibangun dan bisa dilewati kendaraan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024