Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan bantuan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di dua tempat ibadah Kabupaten Lumajang yakni Pura Mandara Giri Semeru Agung dan Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin.
"Dua tempat peribadatan yakni Pura Mandara Giri Semeru Agung dan Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin telah menerima bantuan berupa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)," kata Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Jumat.
Ia menyampaikan kebanggaannya atas langkah maju yang diambil oleh Kabupaten Lumajang dalam mendukung penggunaan energi terbarukan yakni energi surya.
"Bantuan tersebut disalurkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai bagian dari upaya mereka untuk mendukung keberlanjutan dan kemandirian energi di daerah," tuturnya.
Pemprov Jatim telah mengalokasikan dana untuk pemasangan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) di 39 titik di sekitar Pura Mandara Giri Semeru Agung.
"Selain itu, telah dipasang juga 16 paket Solar Home System, di mana setiap paket memiliki kapasitas panel surya sebesar 100 watt dan baterai berkapasitas 780 watt," katanya.
Menurutnya, Pura Mandara Giri Semeru Agung dan Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin adalah dua tempat peribadatan yang sangat penting bagi masyarakat Lumajang, sehingga adanya bantuan energi terbarukan itu diharapkan dapat memberikan contoh bagaimana bisa hidup selaras dengan alam sambil tetap memenuhi kebutuhan energi.
Pemkab Lumajang mengapresiasi langkah tersebut dan menegaskan bahwa inisiatif yang dilakukan Pemprov Jatim tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan memperkuat harmoni sosial di Lumajang.
Pj Bupati Lumajang yang biasa disapa Yuyun itu mengatakan keberadaan PLTS di tempat-tempat peribadatan juga merupakan simbol dari komitmen pemerintah dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.
"Itu adalah langkah nyata dalam menunjukkan bahwa peduli dengan semua komunitas, tanpa memandang latar belakang agama. Keberlanjutan energi dan kerukunan sosial berjalan seiring dalam upaya kita menciptakan masyarakat yang harmonis dan inklusif," katanya.
Di Ponpes Kyai Syarifuddin, penerapan PLTS diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi biaya operasional, sehingga dana yang ada dapat lebih difokuskan untuk pengembangan pendidikan dan kegiatan sosial.
"Dengan penggunaan PLTS, pondok pesantren dapat menghemat biaya listrik dan mengalokasikan dana tersebut untuk keperluan lain yang lebih mendesak. Itu bentuk nyata dari bagaimana teknologi dapat mendukung pendidikan dan kemajuan sosial," katanya.
Yuyun berkeinginan Lumajang menjadi pionir dalam penggunaan energi terbarukan di Jawa Timur. Langkah tersebut merupakan awal dari perjalanan panjang menuju keberlanjutan energi dan harmoni sosial.
"Dengan adanya PLTS di Pura Mandara Giri Semeru Agung dan Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin, Lumajang menunjukkan komitmennya untuk terus bergerak maju menuju masa depan yang lebih hijau dan harmoni," ujarnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Dua tempat peribadatan yakni Pura Mandara Giri Semeru Agung dan Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin telah menerima bantuan berupa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)," kata Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Jumat.
Ia menyampaikan kebanggaannya atas langkah maju yang diambil oleh Kabupaten Lumajang dalam mendukung penggunaan energi terbarukan yakni energi surya.
"Bantuan tersebut disalurkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai bagian dari upaya mereka untuk mendukung keberlanjutan dan kemandirian energi di daerah," tuturnya.
Pemprov Jatim telah mengalokasikan dana untuk pemasangan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) di 39 titik di sekitar Pura Mandara Giri Semeru Agung.
"Selain itu, telah dipasang juga 16 paket Solar Home System, di mana setiap paket memiliki kapasitas panel surya sebesar 100 watt dan baterai berkapasitas 780 watt," katanya.
Menurutnya, Pura Mandara Giri Semeru Agung dan Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin adalah dua tempat peribadatan yang sangat penting bagi masyarakat Lumajang, sehingga adanya bantuan energi terbarukan itu diharapkan dapat memberikan contoh bagaimana bisa hidup selaras dengan alam sambil tetap memenuhi kebutuhan energi.
Pemkab Lumajang mengapresiasi langkah tersebut dan menegaskan bahwa inisiatif yang dilakukan Pemprov Jatim tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan memperkuat harmoni sosial di Lumajang.
Pj Bupati Lumajang yang biasa disapa Yuyun itu mengatakan keberadaan PLTS di tempat-tempat peribadatan juga merupakan simbol dari komitmen pemerintah dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.
"Itu adalah langkah nyata dalam menunjukkan bahwa peduli dengan semua komunitas, tanpa memandang latar belakang agama. Keberlanjutan energi dan kerukunan sosial berjalan seiring dalam upaya kita menciptakan masyarakat yang harmonis dan inklusif," katanya.
Di Ponpes Kyai Syarifuddin, penerapan PLTS diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi biaya operasional, sehingga dana yang ada dapat lebih difokuskan untuk pengembangan pendidikan dan kegiatan sosial.
"Dengan penggunaan PLTS, pondok pesantren dapat menghemat biaya listrik dan mengalokasikan dana tersebut untuk keperluan lain yang lebih mendesak. Itu bentuk nyata dari bagaimana teknologi dapat mendukung pendidikan dan kemajuan sosial," katanya.
Yuyun berkeinginan Lumajang menjadi pionir dalam penggunaan energi terbarukan di Jawa Timur. Langkah tersebut merupakan awal dari perjalanan panjang menuju keberlanjutan energi dan harmoni sosial.
"Dengan adanya PLTS di Pura Mandara Giri Semeru Agung dan Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin, Lumajang menunjukkan komitmennya untuk terus bergerak maju menuju masa depan yang lebih hijau dan harmoni," ujarnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024