Ratusan warga Kecamatan Pule, salah satu daerah pedalaman di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, pada Rabu berdemo di depan kantor pemkab dan DPRD setempat guna menuntut perbaikan jalan rusak di daerah mereka.
Aksi berlangsung damai. Setelah berunjuk rasa di depan kantor pemkab, massa kemudian bergerak menuju kantor DPRD Trenggalek.
"Kami menuntut perbaikan secepatnya," kata koordinator aksi dari Aliansi Masyarakat Pule Manunggal (Almas Puma), Agus Trianto.
Jalan yang rusak disebut Agus merupakan akses utama menuju Kecamatan Pule. Tepatnya di jalur kecamatan yang melintasi empat desa sekaligus, yakni Desa Pule, Pakel, Kembangan, dan Joho.
Dia menyebut jalan itu sudah banyak menyebabkan warga mengalami kecelakaan. "Karena sudah banyak menelan korban. Bahkan saya sendiri, itu motor saya sampai desok (rusak). Setahun yang lalu istri adik saya jatuh di jalan itu," katanya.
Rusaknya jalan sepanjang sekitar delapan kilometer itu, kata Agus, belum pernah tersentuh perbaikan sejak 10 tahun terakhir.
Saking geramnya, masyarakat melakukan upaya swadaya perbaikan sembari menunggu respons pemerintah.
Dia menyebut, karena tak kunjung dapat respons, akhirnya warga memutuskan untuk mengadu secara langsung lewat aksi tersebut.
"Tahun 2021 rusak parah, kami swadaya menambal, ngemis di jalan, urunan pengguna jalan. Ada kisaran 10 tahun rusak belum tersentuh perbaikan, dulu di-hotmix, setelah 10 tahun itu belum tersentuh perbaikan," imbuhnya.
Merespons tuntutan itu, Kepala Dinas PUPR Trenggalek, Ramelan, menyebut ruas jalan yang didemo itu sebenarnya sudah diprioritaskan pemerintah. Pemerintah telah mengucurkan dana sebesar Rp9 miliar untuk perbaikan ruas jalan yang disoal warga.
"Tahun ini ada bantuan keuangan provinsi Rp10 miliar, Rp9 miliar kita taruh di Pule. Ya di jalan yang dipermasalahkan ini. Bahkan besok mulai dari proses uitzet hingga pendistribusian alat berat," kata Ramelan yang dikonfirmasi usai menemui peserta aksi mendampingi Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhamad Natanegara.
Ramelan menyebut kondisi keuangan daerah membuat perbaikan jalan di Bumi Menak Sopal, sebutan lain Kabupaten Trenggalek, dilakukan bertahap. Untuk itu dana Rp9 miliar itu bakal digunakan untuk perbaikan jalan ruas Joho – Pule – Kasrepan sekitar tujuh kilometer sehingga menyisakan sekitar enam kilometer yang belum diperbaiki.
"Di ruas itu setiap tahun memang ada anggaran dari kita dan nilainya tidak banyak, sekitar Rp200 sampai Rp400 juta tapi ada terus setiap tahun. Karena rusaknya parah, mungkin yang kita gelontorkan tidak nampak. Mungkin (kerusakan dimaksud) di ruas Pule secara keseluruhan. Tapi kalau lihat jalan di setiap kecamatan pasti ada yang tidak mantap," imbuhnya.
"Meskipun begitu tetap prioritas. Karena jalan itu akses ke Kecamatan Pule ke Panggul, kemudian ke Dongko, jalan alternatif. Ada yang utamanya sebenarnya di Kasrepan itu," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Aksi berlangsung damai. Setelah berunjuk rasa di depan kantor pemkab, massa kemudian bergerak menuju kantor DPRD Trenggalek.
"Kami menuntut perbaikan secepatnya," kata koordinator aksi dari Aliansi Masyarakat Pule Manunggal (Almas Puma), Agus Trianto.
Jalan yang rusak disebut Agus merupakan akses utama menuju Kecamatan Pule. Tepatnya di jalur kecamatan yang melintasi empat desa sekaligus, yakni Desa Pule, Pakel, Kembangan, dan Joho.
Dia menyebut jalan itu sudah banyak menyebabkan warga mengalami kecelakaan. "Karena sudah banyak menelan korban. Bahkan saya sendiri, itu motor saya sampai desok (rusak). Setahun yang lalu istri adik saya jatuh di jalan itu," katanya.
Rusaknya jalan sepanjang sekitar delapan kilometer itu, kata Agus, belum pernah tersentuh perbaikan sejak 10 tahun terakhir.
Saking geramnya, masyarakat melakukan upaya swadaya perbaikan sembari menunggu respons pemerintah.
Dia menyebut, karena tak kunjung dapat respons, akhirnya warga memutuskan untuk mengadu secara langsung lewat aksi tersebut.
"Tahun 2021 rusak parah, kami swadaya menambal, ngemis di jalan, urunan pengguna jalan. Ada kisaran 10 tahun rusak belum tersentuh perbaikan, dulu di-hotmix, setelah 10 tahun itu belum tersentuh perbaikan," imbuhnya.
Merespons tuntutan itu, Kepala Dinas PUPR Trenggalek, Ramelan, menyebut ruas jalan yang didemo itu sebenarnya sudah diprioritaskan pemerintah. Pemerintah telah mengucurkan dana sebesar Rp9 miliar untuk perbaikan ruas jalan yang disoal warga.
"Tahun ini ada bantuan keuangan provinsi Rp10 miliar, Rp9 miliar kita taruh di Pule. Ya di jalan yang dipermasalahkan ini. Bahkan besok mulai dari proses uitzet hingga pendistribusian alat berat," kata Ramelan yang dikonfirmasi usai menemui peserta aksi mendampingi Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhamad Natanegara.
Ramelan menyebut kondisi keuangan daerah membuat perbaikan jalan di Bumi Menak Sopal, sebutan lain Kabupaten Trenggalek, dilakukan bertahap. Untuk itu dana Rp9 miliar itu bakal digunakan untuk perbaikan jalan ruas Joho – Pule – Kasrepan sekitar tujuh kilometer sehingga menyisakan sekitar enam kilometer yang belum diperbaiki.
"Di ruas itu setiap tahun memang ada anggaran dari kita dan nilainya tidak banyak, sekitar Rp200 sampai Rp400 juta tapi ada terus setiap tahun. Karena rusaknya parah, mungkin yang kita gelontorkan tidak nampak. Mungkin (kerusakan dimaksud) di ruas Pule secara keseluruhan. Tapi kalau lihat jalan di setiap kecamatan pasti ada yang tidak mantap," imbuhnya.
"Meskipun begitu tetap prioritas. Karena jalan itu akses ke Kecamatan Pule ke Panggul, kemudian ke Dongko, jalan alternatif. Ada yang utamanya sebenarnya di Kasrepan itu," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024