Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur M Nabil membeberkan tiga pola program untuk seluruh cabang olahraga dalam menyiapkan para atlet-atlet Jawa Timur menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.
"Kami menyiapkan atlet-atlet dengan berbagai pola. Pola pertama, try out ke luar negeri atau training camp bergantung kebutuhan cabang olahraganya," ucap Nabil saat ditemui wartawan di sela uji tanding antara Karateka Jatim lawan Timnas Korea Selatan di Dojo Karate Jatim, Surabaya, Selasa.
Pola kedua, kata Nabil, dengan mendatangkan pelatih asing jika diperlukan serta pola ketiga semacam sparring partner atau latih tanding.
"Seperti saat ini yang dilakukan oleh karate Jatim melawan Timnas Korea Selatan," katanya.
Menurut dia, para karateka Jatim ini menemukan lawan yang representatif dan bukan hanya sekedar tanding antar teman atau daerah lain di Indonesia.
"Saat ini dengan luar negeri. Sehingga ada harapan memberikan yang terbaik dan meningkatkan prestasi. Ujung-ujungnya adalah pemenuhan target perolehan medali nanti di PON," kata Nabil.
Saat ini, lanjutnya, cabang olahraga karate sedang dihitung ulang potensi perolehan medali emas dalam PON XXI Aceh-Sumut.
"Kami sedang menghitung perolehan medalinya dan itu masih tahapan dipanggil untuk di konfirmasi. Kira-kira targetnya tiga emas," tutur Nabil.
Namun, kata dia, prediksi perolehan emas pada PON XXI Aceh-Sumut, sifatnya definitif karena banyak hal-hal yang bisa saja terjadi saat pertandingan.
"Cuma hitungan itu kadang-kadang takut terganggu juga di lapangan. Ada segala macam kemungkinan-kemungkinan yang ada. Makanya saya tidak bisa memberikan satu prediksi kuat," ujarnya.
Namun, lanjutnya, yang terpenting dari hasil uji tanding hari ini adalah bisa menguatkan prediksi perolehan emas pada PON.
"Uji tanding ini bisa menempatkan posisi yang sifat akurasinya cukup kuat nanti. Mudah-mudahan bisa lebih saat gelaran PON Papua kemarin," ucap Nabil.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kami menyiapkan atlet-atlet dengan berbagai pola. Pola pertama, try out ke luar negeri atau training camp bergantung kebutuhan cabang olahraganya," ucap Nabil saat ditemui wartawan di sela uji tanding antara Karateka Jatim lawan Timnas Korea Selatan di Dojo Karate Jatim, Surabaya, Selasa.
Pola kedua, kata Nabil, dengan mendatangkan pelatih asing jika diperlukan serta pola ketiga semacam sparring partner atau latih tanding.
"Seperti saat ini yang dilakukan oleh karate Jatim melawan Timnas Korea Selatan," katanya.
Menurut dia, para karateka Jatim ini menemukan lawan yang representatif dan bukan hanya sekedar tanding antar teman atau daerah lain di Indonesia.
"Saat ini dengan luar negeri. Sehingga ada harapan memberikan yang terbaik dan meningkatkan prestasi. Ujung-ujungnya adalah pemenuhan target perolehan medali nanti di PON," kata Nabil.
Saat ini, lanjutnya, cabang olahraga karate sedang dihitung ulang potensi perolehan medali emas dalam PON XXI Aceh-Sumut.
"Kami sedang menghitung perolehan medalinya dan itu masih tahapan dipanggil untuk di konfirmasi. Kira-kira targetnya tiga emas," tutur Nabil.
Namun, kata dia, prediksi perolehan emas pada PON XXI Aceh-Sumut, sifatnya definitif karena banyak hal-hal yang bisa saja terjadi saat pertandingan.
"Cuma hitungan itu kadang-kadang takut terganggu juga di lapangan. Ada segala macam kemungkinan-kemungkinan yang ada. Makanya saya tidak bisa memberikan satu prediksi kuat," ujarnya.
Namun, lanjutnya, yang terpenting dari hasil uji tanding hari ini adalah bisa menguatkan prediksi perolehan emas pada PON.
"Uji tanding ini bisa menempatkan posisi yang sifat akurasinya cukup kuat nanti. Mudah-mudahan bisa lebih saat gelaran PON Papua kemarin," ucap Nabil.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024