Pemerintah Kota Kediri menggelar festival tari tradisional yang digelar di Kawasan Goa Selomangleng, Kota Kediri, sebagai media untuk penyaluran bakat dan kreativitas terutama generasi muda.

Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri Zanariah mengemukakan festival ini sengaja digelar dalam rangkaian Hari Jadi Kota Kediri ke-1.145.

Selaras dengan tema Hari Jadi ke-1.145 Kota Kediri yakni "Merajut asa dalam keharmonian, satu tekad Kota Kediri menuju globalisasi", Pemkot Kediri membawa konsep festival tari kreasi tradisional tersebut.

"Saya kira ini kombinasi yang tepat menjadikan acara ini sebagai acara tahunan untuk menarik pengunjung. Mungkin ke depan bisa undang berbagai sanggar tari dan sekolah di wilayah Mataraman untuk berkolaborasi mengikuti acara ini," katanya di Kediri, Sabtu.

Menurut dia, kegiatan ini sangat positif, apalagi saat ini bandara di Kediri sudah beroperasi. Dengan adanya bandara, tentunya secara tidak langsung turut membuka peluang masyarakat untuk berkunjung ke Kota Kediri.

Dengan mengoptimalkan kesenian yang ada, tentunya turut serta akan mampu menarik kunjungan wisatawan.

"Seiring dengan beroperasinya Bandara Internasional Dhaha dan pembangunan jalan tol Kediri Tulungagung tentu akan semakin membuka lebar peluang kunjungan ke Kota Kediri. Kami terus berbenah termasuk dalam memaksimalkan potensi budaya yang dimiliki, sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya untuk kemajuan dan kesejahteraan yang lebih baik," ujarnya.

Zanariah juga berharap event ini bisa menjadi wadah generasi muda menyalurkan bakat sekaligus melestarikan seni budaya tradisional. Kegiatan ini sengaja dilaksanakan di kawasan Goa Selomangleng, Kota Kediri, yang menjadi ikon sejarah dan budaya Kota Kediri.

"Saya kira ini kombinasi yang tepat menjadikan acara ini sebagai acara tahunan untuk menarik pengunjung. Mungkin ke depan kita bisa undang berbagai sanggar tari dan sekolah di wilayah Mataraman untuk berkolaborasi mengikuti acara ini," kata dia.

Pj Wali Kota Kediri juga mengaku merasa bahagia, sebab melihat semangat dan antusias dari para peserta. Mereka sudah berias sedemikian bagusnya untuk menunjukkan penampilan terbaiknya.

Dirinya juga berharap selain mengikuti lomba, para peserta juga mendapat pengalaman belajar yang berbeda dari dalam kelas.

"Saya berpesan teruslah giat berlatih dan jangan cepat berpuas diri. Menang kalah adalah hal biasa kalian bisa sampai di tempat ini sudah jadi kemenangan sesungguhnya. Saya sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang bekerja keras menyelenggarakan acara ini semoga bisa menjadi pilar kelestarian seni budaya yang akan dikenang," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga (Disbudparpora) Kota Kediri Zachrie Ahmad menambahkan, kegiatan ini memberikan fasilitasi kepada sanggar tari untuk terus melestarikan seni budaya Kota Kediri.

Selain itu, kegiatan ini sekaligus menggali potensi seni tari di Kota Kediri. Peserta yang mengikuti ini mulai usia 13 tahun hingga 24 tahun.

"Kami juga mengundang seluruh OPD di sini bukan tanpa alasan, kami mengajak seluruh pihak untuk melestarikan kebudayaan. Langkah konkret dari Disbudparpora Kota Kediri membuat katalog sanggar dan tari-tari. Nanti teman-teman OPD dapat menampilkan tari-tari ini ketika memiliki acara," kata dia.

Festival Tari Kreasi Tradisional ini diikuti 16 peserta dari sanggar tari. Para peserta dinilai oleh tiga dewan juri, yakni, Yasinta Desi dari Yogyakarta, Djarot Budi dari Surakarta, dan Very Andrian.

Turut hadir dalam acara ini Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri Ferry Djatmiko, kepala OPD, camat se-Kediri, dan tamu undangan lainnya.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024