Komunitas Kebaya Menari memperkenalkan kebaya ke dunia mulai dari Singapura, Malaysia dan Thailand melalui misi budaya bertajuk Kebaya Kelana – Susur Serumpun sebagai upaya pelestarian budaya sekaligus menyambut Hari Kebaya Nasional pertama.

Ketiga negara itu dipilih karena bersama-sama dengan Indonesia dan Brunei Darussalam dalam mengajukan kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia untuk dicatat dalam Representative List of Intangible Cultural Heritage UNESCO.

"Semangat ini diwujudkan dalam bentuk perjalanan misi budaya yaitu berkelana membawa kebaya dan tarian Nusantara ke Singapura, Malaysia dan Thailand," kata Ketua Kebaya Menari Yanti Moeljono dalam keterangan di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Pelestarian kebaya melalui kegiatan Kebaya Kelana – Susur Serumpun akan ditampilkan melalui seni tari Nusantara, gelar wicara atau talkshow, serta eksibisi beragam jenis kebaya Indonesia bersama berbagai komunitas pecinta kebaya Indonesia.

Perjalanan misi budaya tersebut akan memakan waktu 10 hari yaitu berangkat dari Jakarta pada 28 Juni 2024 untuk menuju Bangkok , kemudian Phuket , dilanjutkan ke Singapura, lalu ke Kuala Lumpur serta Melaka, dan kembali ke Jakarta pada 7 Juli 2024.

Sebagai dokumentasi perjalanan, foto dan video akan dirangkum dalam bentuk buku yang disiapkan oleh tim khusus secara profesional sejalan dengan pesan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid.

"Bapak Hilmar Farid dalam audiensi dengan Kebaya Menari berpesan agar kegiatan budaya ini dapat terdokumentasikan dengan baik yaitu dalam bentuk buku,: kata Anggota Tim Riset Hari Kebaya Nasional dan tim Buku Kebaya Kelana Indiah Marsaban.

Sebagai informasi, kegiatan Kebaya Kelana – Susur Serumpun ini terselenggara dengan baik berkat dukungan Kemendikbud dan Bank DKI Jakarta.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah

Editor : Chandra Hamdani Noor


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024