Pemerintah Kota Batu menguatkan program gerakan tanam cabai di wilayah setempat dalam upaya untuk menekan laju inflasi mengingat komoditas penting tersebut seringkali mengalami fluktuasi harga.

Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai, Jumat, mengatakan bahwa cabai menjadi salah satu komoditas yang menonjol dan memberikan andil cukup besar terhadap inflasi.

"Cabai menjadi komoditas yang sangat krusial saat inflasi, karena jika kita tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar, harga cabai akan melonjak," kata Aries.

Dalam gerakan tanam cabai bersama di Pondok Labu, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Aries menjelaskan, dengan mencukupi kebutuhan masyarakat untuk komoditas cabai, diharapkan mampu menekan harga di pasar yang pada akhirnya juga menekan tingkat inflasi.

Menurutnya, dengan stok yang mencukupi tersebut, selain mampu menekan angka inflasi di Kota Batu, juga bisa memasok kebutuhan daerah lain di berbagai wilayah yang membutuhkan pasokan komoditas tersebut.

"Dengan adanya stok yang mencukupi, kita dapat menekan inflasi. Bahkan, kita bisa mensubsidi daerah lain saat kebutuhan cabai tinggi, terutama saat liburan." tuturnya.

Ia menambahkan, penguatan gerakan tanam cabai tersebut diharapkan menjadi usaha bersama agar wilayah Kota Batu bisa mengendalikan inflasi. Selain cabai, ada sejumlah komoditas yang menjadi perhatian Pemerintah Kota Batu untuk pengendalian inflasi.

"Semoga gerakan ini menjadi ikhtiar bersama, dan Kota Batu tetap aman dari inflasi. Masyarakat harus terus bergerak bersama untuk mengatasi inflasi dengan menanam komoditas lain," ucapnya.

Penguatan gerakan tanam cabai tersebut merupakan upaya kolaboratif dan inovatif dari Pemerintah Kota Batu untuk menjaga stabilitas ekonomi, dan diharapkan bisa meningkatkan minat masyarakat untuk menanam sejumlah komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi.

Berdasarkan data Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, harga rata-rata komoditas cabai di Kota Batu saat ini berada pada kisaran Rp18.000 hingga Rp30.000 per kilogram.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024