Direktur Direktorat Keuangan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr Ardianto SE MSi Ak menegaskan kampusnya tidak menaikkan uang kuliah tunggal (UKT) pada tahun 2024.
"UKT tahun 2024 tidak naik bahkan ada beberapa program studi yang UKT-nya justru turun," kata Ardianto di Surabaya, Selasa.
Dia menjelaskan, penentuan biaya UKT didasarkan pada kemampuan ekonomi kedua orang tua atau penanggung jawab biaya pendidikan.
Kemampuan ekonomi dievaluasi berdasar dokumen yang diunggah oleh calon mahasiswa baru setelah dinyatakan lulus dan melakukan daftar ulang.
"Mahasiswa yang masuk melalui jalur SNBP -Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi- dan SNBT -Seleksi Nasional Berdasarkan Tes- tidak dikenakan Iuran Pengembangan Institusi," katanya.
Bagi mahasiswa yang jika masih keberatan dengan UKT yang sudah ditetapkan, maka yang bersangkutan berhak untuk mengajukan pengajuan keringanan.
Keringanan dapat berupa skema penangguhan, angsuran, dan bahkan penurunan. Mahasiswa bisa mengajukan keringanan UKT secara daring, siber kampus, tanpa harus ketemu.
Unair juga membuka jalur komunikasi seluas-luasnya kepada mahasiswa yang merasa membutuhkan dan kesulitan secara finansial di setiap semesternya.
"Pada intinya, Unair memiliki prinsip bahwa jangan sampai ada mahasiswa pintar yang tidak dapat melanjutkan studi karena masalah ekonomi," ucap dia.
Unair juga berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana bagi sivitas akademika di lingkungan kampus. Baik dari sisi pembangunan, layanan, dan lain sebagainya.
UKT hanya menyumbang kurang lebih 50 persen pendapatan Unair. Sisanya berasal dari dana hibah dari Kementerian (BPPTNBH), APBN untuk gaji dosen dan tendik PNS, penghasilan dari kerja sama, dan badan usaha milik Unair.
"Jadi, Unair tidak semata-mata hanya mengandalkan UKT dari mahasiswa. Terdapat Unit Penghasil Pendapatan yang lain antara lain Airlangga Excecutif Education Center, Airlangga Assesment Center, CESGS, Rumah Sakit Unair -RSUA,RSGM-UA, RSH-UA- dan unit penghasil lainnya termasuk juga dari Badan Usaha milik Unair meliputi, Airlangga Global Travel, Inovasi Bioproduk Indonesia -Inobi-, PT Abisheka Bangun Sarana, PT Dharma Putra Adigraha, Airlangga Univ Consulting dan lain-lain," katanya.
Dia menegaskan, Unair juga menjunjung tinggi transparansi keuangan setiap tahunnya. Bahkan, masyarakat dan media juga bisa membuka laporan keuangan Unair melalui laman website: ditkeu.unair.ac.id.
"Universitas Airlangga akan mendukung sepenuhnya upaya perbaikan dan peningkatan fasilitas pembelajaran yang ada di Unair, baik fisik maupun non fisik, sepanjang itu sudah menjadi sasaran strategis yang ditetapkan oleh Rektor dengan persetujuan MWA," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"UKT tahun 2024 tidak naik bahkan ada beberapa program studi yang UKT-nya justru turun," kata Ardianto di Surabaya, Selasa.
Dia menjelaskan, penentuan biaya UKT didasarkan pada kemampuan ekonomi kedua orang tua atau penanggung jawab biaya pendidikan.
Kemampuan ekonomi dievaluasi berdasar dokumen yang diunggah oleh calon mahasiswa baru setelah dinyatakan lulus dan melakukan daftar ulang.
"Mahasiswa yang masuk melalui jalur SNBP -Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi- dan SNBT -Seleksi Nasional Berdasarkan Tes- tidak dikenakan Iuran Pengembangan Institusi," katanya.
Bagi mahasiswa yang jika masih keberatan dengan UKT yang sudah ditetapkan, maka yang bersangkutan berhak untuk mengajukan pengajuan keringanan.
Keringanan dapat berupa skema penangguhan, angsuran, dan bahkan penurunan. Mahasiswa bisa mengajukan keringanan UKT secara daring, siber kampus, tanpa harus ketemu.
Unair juga membuka jalur komunikasi seluas-luasnya kepada mahasiswa yang merasa membutuhkan dan kesulitan secara finansial di setiap semesternya.
"Pada intinya, Unair memiliki prinsip bahwa jangan sampai ada mahasiswa pintar yang tidak dapat melanjutkan studi karena masalah ekonomi," ucap dia.
Unair juga berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana bagi sivitas akademika di lingkungan kampus. Baik dari sisi pembangunan, layanan, dan lain sebagainya.
UKT hanya menyumbang kurang lebih 50 persen pendapatan Unair. Sisanya berasal dari dana hibah dari Kementerian (BPPTNBH), APBN untuk gaji dosen dan tendik PNS, penghasilan dari kerja sama, dan badan usaha milik Unair.
"Jadi, Unair tidak semata-mata hanya mengandalkan UKT dari mahasiswa. Terdapat Unit Penghasil Pendapatan yang lain antara lain Airlangga Excecutif Education Center, Airlangga Assesment Center, CESGS, Rumah Sakit Unair -RSUA,RSGM-UA, RSH-UA- dan unit penghasil lainnya termasuk juga dari Badan Usaha milik Unair meliputi, Airlangga Global Travel, Inovasi Bioproduk Indonesia -Inobi-, PT Abisheka Bangun Sarana, PT Dharma Putra Adigraha, Airlangga Univ Consulting dan lain-lain," katanya.
Dia menegaskan, Unair juga menjunjung tinggi transparansi keuangan setiap tahunnya. Bahkan, masyarakat dan media juga bisa membuka laporan keuangan Unair melalui laman website: ditkeu.unair.ac.id.
"Universitas Airlangga akan mendukung sepenuhnya upaya perbaikan dan peningkatan fasilitas pembelajaran yang ada di Unair, baik fisik maupun non fisik, sepanjang itu sudah menjadi sasaran strategis yang ditetapkan oleh Rektor dengan persetujuan MWA," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024