Pesantren Mahasiswa An-Nur, Surabaya mengabadikan nama Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa sebagai perpustakaan yang kini sedang dalam proses pembangunan.
Pengasuh Pesantren Mahasiswa An-Nur KH Imam Ghazali Said dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Sabtu menyatakan digunakannya nama Khofifah itu sebagai bentuk penghormatan lantaran telah mewakafkan tanah untuk kepada pihaknya.
"Saya menerima wakaf tanah ini dari Ibu Khofifah saat saya umroh di Tanah Suci pada 27 Ramadhan 1445 Hijriah. Sepulang ke Surabaya, saya langsung ke rumah beliau membahas wakaf tanah yang akan kami gunakan perpustakaan itu," katanya.
"Perpustakaan Khofifah Indar Parawansa" dibangun di tanah dengan luasan sekitar 140 meter persegi.
Peletakan batu pertama dilakukan perhari ini oleh Imam Besar Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) Prof DR KH Ridlwan Nasir MA di sisi timur pesantren itu.
KH Imam Ghazali Said optimistis wakaf tanah dari Khofifah bisa memberi dampak besar pada perkembangan pesantren asuhannya.
"Pesantren kami sudah mencetak empat mencetak empat profesor yakni dua profesor di Malang dan dua profesor di NTB," ucapnya.
Sementara, Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa berharap tanah yang diwakafkannya bisa membantu perkembangan pesantren mahasiswa tersebut.
"Bismillah, semoga manfaat dan berkah," ujar Khofifah yang juga Ketua PP Muslimat Nahdlatul Ulama itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Pengasuh Pesantren Mahasiswa An-Nur KH Imam Ghazali Said dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Sabtu menyatakan digunakannya nama Khofifah itu sebagai bentuk penghormatan lantaran telah mewakafkan tanah untuk kepada pihaknya.
"Saya menerima wakaf tanah ini dari Ibu Khofifah saat saya umroh di Tanah Suci pada 27 Ramadhan 1445 Hijriah. Sepulang ke Surabaya, saya langsung ke rumah beliau membahas wakaf tanah yang akan kami gunakan perpustakaan itu," katanya.
"Perpustakaan Khofifah Indar Parawansa" dibangun di tanah dengan luasan sekitar 140 meter persegi.
Peletakan batu pertama dilakukan perhari ini oleh Imam Besar Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) Prof DR KH Ridlwan Nasir MA di sisi timur pesantren itu.
KH Imam Ghazali Said optimistis wakaf tanah dari Khofifah bisa memberi dampak besar pada perkembangan pesantren asuhannya.
"Pesantren kami sudah mencetak empat mencetak empat profesor yakni dua profesor di Malang dan dua profesor di NTB," ucapnya.
Sementara, Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa berharap tanah yang diwakafkannya bisa membantu perkembangan pesantren mahasiswa tersebut.
"Bismillah, semoga manfaat dan berkah," ujar Khofifah yang juga Ketua PP Muslimat Nahdlatul Ulama itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024