Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimistis program PNM Mekaar mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga prasejahtera, khususnya di wilayah setempat, melalui pemberdayaan ekonomi berbasis kelompok.
“Melalui program PNM, masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki usaha bisa membuka usaha sehingga mandiri secara ekonomi,” kata Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Selasa.
Khofifah menilai, PNM Mekaar menjadi solusi bagi masyarakat yang tidak memiliki akses perbankan karena ketiadaan agunan. Skema pembiayaan kelompok tanpa jaminan membuat banyak keluarga prasejahtera dapat mengakses bantuan usaha.
Selain pembiayaan, program ini juga menghadirkan pendampingan berupa pelatihan literasi keuangan, pembukuan, digitalisasi, hingga pameran produk UMKM.
“PNM bersama mitra pemberdayaan hadir dari sisi ekonomi, sosial dan intelektual sehingga nasabah tidak sekadar mandiri tetapi juga cerdas dan kreatif mengolah produk,” ujarnya.
Ia menambahkan, program ini turut membantu penurunan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur. Pada 2020 angkanya 4,4 persen dan menurun menjadi 0,66 persen pada September 2024.
“Saya optimis, hadirnya program PNM Mekaar tidak sekadar membantu ekonomi masyarakat miskin, melainkan juga turut membantu pemerintah menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga zero sesuai target pada September 2025 yang dirilis pada 2026,” ujarnya.
Sejak hadir pada 2017, PNM telah melayani 15,8 juta nasabah di seluruh Indonesia, termasuk 2,4 juta di Jawa Timur dan 139 ribu di Banyuwangi. Legalitasnya telah terdaftar di OJK dan tergabung dalam holding ultra mikro bersama BRI dan Pegadaian.
“Selain terdaftar di OJK, PT PNM juga tergabung dalam holding ultra mikro bersama BRI dan pegadaian sebagai strategi pemerintah memperluas inklusi keuangan,” tuturnya.
Sementara itu, Wapres Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi kedisiplinan nasabah di Banyuwangi yang memiliki tingkat kredit macet rendah, yaitu 1,3 persen.
“Perlu ditingkatkan lagi agar naik kelas. Misalnya keripik pisang sebelumnya 500 per Minggu bisa dinaikkan menjadi 500 paket per hari,” ungkapnya.
Gibran juga menekankan pentingnya dukungan kepala daerah dalam mendampingi pelaku UMKM agar naik kelas melalui pelatihan, pemasaran hingga pemanfaatan media sosial.
“Saya titip pendampingan kepala daerah dari lintas sektor untuk melibatkan UMKM dan nasabah dalam setiap acara agar naik kelas,” tambahnya.
Salah satu nasabah, Afifah, perajin tas anyaman, menyampaikan terima kasih atas perhatian Gubernur Khofifah dan menyatakan tekad memperluas pasar hingga ke luar negeri.
“Nanti dibantu untuk proses ekspor produknya agar go internasional sekaligus menjadi pahlawan devisa,” tuturnya.