Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengharapkan fly over atau jalan layang Terminal Teluk Lamong (TTL) bisa segera difungsikan dan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat, terutama bagi warga Surabaya.
"Sebenarnya Pelindo sudah menyelesaikan jalan layangnya, tapi menunggu Surat Laik Fungsi (SLF), dan SLF ini kemarin sudah turun dari pemerintah pusat, dari provinsi tinggal pemerintah kota," ucapnya usai membuka Focus Group Discussion (FGD) Penerbitan SLF jalan layang TTL di salah satu hotel di Surabaya, Senin.
Namun, lanjutnya, jalan layang tersebut berdiri di atas lahan milik salah satu perusahaan pengembang di Surabaya sekitar enam hektare.
"Tanah ini ada sekitar enam hektar yang terkena jalur jalan layang sehingga mereka mengajukan permintaan sesuai waktu awal dulu kesepakatan, ada pintu masuk dan keluar yang menuju ke sana untuk ke akses tol itu," ujar Cak Eri, sapaan akrabnya.
Hal tersebut, memang sudah berjalan cukup lama saat dirinya belum menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
"Sekarang saya minta untuk segera diselesaikan, jadi jalan layang ini juga bisa bermanfaat. Jadi kalau ada pertandingan bola bisa langsung berangkat lewat jalan tersebut dan juga bisa lewat tol," katanya.
Cak Eri menjelaskan, karena di sekitar Stadion Gelora Bung Tomo ini kedepannya juga akan ada pembebasan lahan.
"Rencananya ada di depannya stadion. Itu dijadikan tempat stadion yang untuk berolahraga setiap waktu oleh warga Kota Surabaya. Kami membutuhkan itu," tuturnya.
Direktur Investasi Pelindo Boy Robyanto menyatakan sudah menyiapkan semua persyaratan yang dibutuhkan agar fasilitas ini bisa dirasakan bersama tak hanya dari perusahaan namun juga masyarakat dan pemerintah.
“Kondisi layang tayang TTL saat ini sudah selesai pembangunannya dan siap untuk dioperasikan, semoga setelah ini bisa segera kita manfaatkan bersama dengan dukungan Pak Wali Kota. Terlebih beberapa kali sudah sempat dipergunakan pemkot untuk akses ketika ada kegiatan di Stadion GBT," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap SLF jalan layang sepanjang 2,1 kilometer tersebut untuk segera diterbitkan agar konektivitas lalu lintas darat dan laut di area Terminal Teluk Lamong Surabaya lebih baik.
"Akses ini rencananya juga terhubung dengan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) yang disiapkan Pemerintah Kota Surabaya," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Sebenarnya Pelindo sudah menyelesaikan jalan layangnya, tapi menunggu Surat Laik Fungsi (SLF), dan SLF ini kemarin sudah turun dari pemerintah pusat, dari provinsi tinggal pemerintah kota," ucapnya usai membuka Focus Group Discussion (FGD) Penerbitan SLF jalan layang TTL di salah satu hotel di Surabaya, Senin.
Namun, lanjutnya, jalan layang tersebut berdiri di atas lahan milik salah satu perusahaan pengembang di Surabaya sekitar enam hektare.
"Tanah ini ada sekitar enam hektar yang terkena jalur jalan layang sehingga mereka mengajukan permintaan sesuai waktu awal dulu kesepakatan, ada pintu masuk dan keluar yang menuju ke sana untuk ke akses tol itu," ujar Cak Eri, sapaan akrabnya.
Hal tersebut, memang sudah berjalan cukup lama saat dirinya belum menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
"Sekarang saya minta untuk segera diselesaikan, jadi jalan layang ini juga bisa bermanfaat. Jadi kalau ada pertandingan bola bisa langsung berangkat lewat jalan tersebut dan juga bisa lewat tol," katanya.
Cak Eri menjelaskan, karena di sekitar Stadion Gelora Bung Tomo ini kedepannya juga akan ada pembebasan lahan.
"Rencananya ada di depannya stadion. Itu dijadikan tempat stadion yang untuk berolahraga setiap waktu oleh warga Kota Surabaya. Kami membutuhkan itu," tuturnya.
Direktur Investasi Pelindo Boy Robyanto menyatakan sudah menyiapkan semua persyaratan yang dibutuhkan agar fasilitas ini bisa dirasakan bersama tak hanya dari perusahaan namun juga masyarakat dan pemerintah.
“Kondisi layang tayang TTL saat ini sudah selesai pembangunannya dan siap untuk dioperasikan, semoga setelah ini bisa segera kita manfaatkan bersama dengan dukungan Pak Wali Kota. Terlebih beberapa kali sudah sempat dipergunakan pemkot untuk akses ketika ada kegiatan di Stadion GBT," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap SLF jalan layang sepanjang 2,1 kilometer tersebut untuk segera diterbitkan agar konektivitas lalu lintas darat dan laut di area Terminal Teluk Lamong Surabaya lebih baik.
"Akses ini rencananya juga terhubung dengan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) yang disiapkan Pemerintah Kota Surabaya," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024