Surabaya - Sekitar 30 wartawan media massa asal Bojonegoro, Tuban, Jawa Timur dan Blora, Jawa Tengah, mengikuti lokakarya tentang migas yang digelar Lembaga Pers Dr Soetomo di Surabaya, selama dua hari.
"Kami minta wartawan bisa memberikan pemberitaan yang bersifat mendidik kepada masyarakat, dalam pengelolaan migas, terutama di Jawa Timur, " kata Kepala Perwakilan BP Migas Jawa, Papua dan Maluku (Japalu), Hadi Prasetyo, dalam pembukaan loka karya jurnalistik migas di Hotel Novotel Surabaya, Sabtu.
Ia mengatakan, di era dulu, migas adalah merupakan sebuah komoditas. Namun, di era sekarang ini, pengelolaan migas sudah diubah menjadi salah satu lokomotif perekonomian, sebab, mampu menciptakan "multiflier efek" di masyarakat.
"Dengan adanya pengelolaan migas di suatu daerah mampu menciptakan multiflier efek, masyarakat bisa terlibat bekerja di berbagai bidang, " jelasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, daerah harus didorong untuk mampu menciptakan tata ruang yang bisa memberi peluang dalam pengelolaan migas, bisa dilakukan di daerah setempat. Dengan demikian, produksi migas yang dihasilkan tidak dibawa keluar dari daerah itu.
Ia mengambarkan, pemberitaan yang dilakukan wartawan dalam demo di Bojonegoro, yang bisa mengakibatkan pendapat negatif di masyarakat. Di antara, ada penonjolan pemberitaan yang mengangkat isu yakni, Jangan Jadikan Bojonegoro Freport ke-2.
Di Madura, dalam masalah pengelolaan migas, warga juga mempertanyakan, masalah gas produksi di daerah setempat yang dibawa keluar.
Hal itu, lanjutnya, bisa terjadi karena tidak ada industri migas yang berdiri di daerah setempat."Madura juga daerah tembakau, juga tidak ada pabrik rokok, " ucapnya.
Tampil sebagai pembicara yaitu Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Rovicky Dwi Putrohari dengan tema Perkembangan tata kelola migas di Indonesia. Selain itu, Direktur Lembaga Pers Dr. Soetomo, Priyambodo RH, membawakan materi, Analisa Isi dan Peta Pemberitaan Database Dalam Jaringan.
Sebelum itu, mantan Ketua Dewan Pers, Atmakusumah Astraatmadja, membawakan materi, Kasus-kasus riel karya jurnalistik dan Ridwan Nya Baik, memberikan materi Pengamatan Peliputan Pers tentang kelola energie, terutama migas.
Menyusul setelah itu, secara bersama wartawan peserta loka karya termasuk perwakilan humas dari Bojonegoro, Tuban dan Blora, menyaksikan film dengan judul Death in Gaza."Film ini mengambarkan peliputan wartawan dalam perang di jalur Gaza, yang akhirnya tewas, " kata Priyambodo.
Dalam film yang merupakan film dokumenter itu, mengambarkan peliputan wartawan lepas asal Inggris mengenai kehidupan anak-anak di Palestina. Dalam loka karya jurnalistik tersebut, merupakan kerja sama antara Lembaga Pers Dr. Soetomo Jakarta dengan BP Migas Japalu, Mobil Cepu Limitet (MCL) dan Joint Operating Body (JOB) Pertamina - Petrochina East Java (PPEJ). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011