Aparat Kepolisian Resor Bojonegoro masih melakukan penyelidikan perihal tewasnya tiga warga di wilayah itu yang diduga setelah meminum minuman keras (miras).

Kasatreskrim Polres Bojonegoro, AKP Fahmi Amrullah di Bojonegoro, Senin mengakui tiga warga yang tewas itu berada di daerah Sukosewu, Bojonegoro.

"Mereka minum-minum jam 10 pagi sampai 5 sore di warung kemarin, namun kami dari pihak Satreskrim Polres Bojonegoro belum memastikan cairan yang diminum para korban tersebut," kata Fahmi.

Diceritakan Fahmi, kejadian itu bermula RZB alias Kirun (28), membawa tiga botol cairan ke warung makan di daerah Sukosewu, Bojonegoro, Jawa Timur. 

"Warna cairannya seperti teh, apa itu miras tidak jelas. Arak atau apa masih belum bisa dipastikan," katanya, mengungkapkan.

Setibanya di warung tersebut, cairan yang dibawa RZB warga Desa Mayangkawis Kecamatan Balen, diminum bersama keempat temannya yakni DS (45), ZA (27) dan IM alias Ngepong (34), warga Desa Mayangkawis Kecamatan Balen. Serta AP (35), warga Desa Duyungan Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro.

Usai meminum cairan tersebut, mereka pulang ke rumahnya masing-masing. Namun kelima orang tersebut mengalami gejala-gejala mual, pusing, sakit perut dan lainnya. 

"Mereka akhirnya lemas dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penangan dokter," katanya, menerangkan.

Perwira polisi berpangkat balok tiga dipundaknya itu mengatakan, DS (45), yang bekerja sebagai sopir Kepala Desa Mayangkawis, meninggal dunia ditempat kerjanya. Sedangkan RZB alias Kirun meninggal dunia di RSUD Sumberejo dan ZA meninggal dunia di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. 

Sementara itu kedua teman korban AP dan IM alias Ngepong dikabarkan selamat.

Fahmi menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan di masyarakat. "Sekarang bulan puasa, bukan penuh berkah. Masyarakat memperbanyak ibadah dan kegiatan positif," katanya.

Sementara itu Direktur RSUD Sumberejo, dr. Ratih Wulandari mengakui adanya salah seorang warga yang dilarikan ke RSUD Sumberejo. Namun dokter Ratih tidak berhak menyampaikan terkait kondisi korban apakah keracunan atau tidak.

"Tetapi saat dibawa ke RSUD Sumberejo, korban kondisinya sudah jelek, kritis dan tidak sadarkan diri. Korban akhir meninggal dunia dan hasil visum luar tidak ada tanda-tanda kekerasan," katanya.(*)

Pewarta: M Yazid

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024