Pemerintah Kabupaten Pasuruan melakukan beberapa langkah strategis untuk mengendalikan laju inflasi pada tahun 2024 ini serta mengendalikan harga sejumlah bahan pokok di kabupaten setempat.

Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan Andriyanto dalam keterangannya di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat, mengatakan langkah-langkah tersebut seperti melakukan optimalisasi operasi pasar dan pasar murah, melakukan Gerakan Penanggulangan Kerawanan Pangan (Gelang Kepang) yang dilakukan dengan gerakan penanaman bibit cabai.

"Kita juga harus memastikan kelancaran distribusi, seperti penguatan koordinasi dan monitoring dalam distribusi pangan, penguatan kerja sama antar daerah dan yang tidak kalah penting adalah komunikasi yang efektif antarlembaga," katanya di sela rapat koordinasi (High Level Meeting) dengan para pemangku kepentingan di kabupaten setempat.

Saat memberikan arahan dan paparan, Pj. Bupati Andriyanto langsung memberikan penekanan terkait harga kebutuhan pokok, terutama pada hari tertentu sehingga dikendalikan supaya ketersediaan barang tercukupi serta harga tidak semakin naik.

"Ada saat dimana harga tidak bisa dikendalikan saat event-event tertentu, seperti mendekati bulan Ramadhan atau saat Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri. Ini harus kita pertahankan level inflasi kita di bawah Jawa Timur," katanya.

Berdasarkan data yang ada, kata dia, laju inflasi dan Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Pasuruan sepanjang tahun 2023 dalam kondisi stabil dan terkendali.

Capaian itu tidak lepas dari sinergi yang kuat berbagai pihak dalam pengendalian harga di tengah ketidakpastian yang masih tinggi.

Di sisi lain, Pj. Bupati Pasuruan juga berharap pemerintah daerah memiliki cadangan biaya tak terduga untuk mengatasi masalah inflasi untuk tetap menjaga kestabilan harga.

"Kita harus ada biaya tak terduga untuk inflasi. Paling tidak kita punya cadangan anggaran untuk itu," tuturnya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024