Puluhan mahasiswa dan alumni yang tergabung dalam "Ksatria Muda Airlangga" aksi di kampus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin, mendorong Pemilu 2024 berjalan bermartabat, sejuk dan tanpa adanya provokasi.
Salah seorang koordinator aksi Asadur Rahman Muhammad mengatakan dengan adanya aksi ini diharapkan perjalanan Pemilu 2024 ini berlangsung damai tidak ada perpecahan meskipun berbeda pilihan.
"Fenomena ini terjadi karena banyaknya universitas di Indonesia dipolitisasi dan bergulir untuk kepentingan salah satu pasangan calon. (Unair) Netral sesuai dengan nafas perjuangan dan mandat dari Pak Rektor Prof Nasih," ujar pria yang akrab disapa Gus Asad itu.
Menurutnya, di negara hukum apabila merasa ada kejanggalan atau kecurangan dalam Pemilu dapat langsung dilaporkan tidak dengan cara-cara memecah belah.
"2024 informasi terbuka dan ini negara hukum kalau ada pelanggaran silakan dilaporkan, kalau ada pelanggaran silakan diproses," ujarnya.
Karena itu, ia menegaskan, bahwa gerakan tersebut bukan gerakan tandingan dari "Unair Memanggil" ataupun gerakan universitas lain yang memiliki pandangan masing-masing. Hanya saja, ia menilai, ada penggiringan untuk kepentingan salah satu pasangan calon.
"Ini Unair, kami tidak mudah di pecah belah," ucap Wakil Ketua Kadin Malang itu.
Gus Asad menegaskan gerakan tersebut tidak berpihak kepada salah satu pasangan calon. Namun, merupakan kewajiban siapa pun agar melanjutkan yang baik dan meninggalkan yang buruk.
Sementara itu, pada kesempatan tersebut Ksatria Muda Unair menyampaikan lima poin sebagai berikut:
1. Mendukung pernyataan Rektor Unair Profesor Mohammad Nasih untuk menjadikan Pemilu bermartabat tanpa politik uang
2. Menjaga kondisi perpolitikan yang semakin dekat pada hari pemilihan tanggal 14 Februari 2024. Kami para Ksatria Muda Airlangga memandang perlu para civitas academica di Unair untuk menjaga netralitas dan kondusivitas demi nama baik kampus tercinta Unair.
3. Mendorong keberlanjutan kepemimpinan nasional melalui suara terbanyak melalui Pemilu. Suara rakyat adalah suara Tuhan
4. Perbedaan pandangan dan pilihan setiap warga dijamin oleh UUD 194, dan hal biasa dalam setiap kontestasi Pemilu setiap lima tahunan
5. Apresiasi kepada seluruh pemerintah yang telah memimpin bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan kemerdekaan dan memastikan keberlanjutan kepemimpinan dengan baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Salah seorang koordinator aksi Asadur Rahman Muhammad mengatakan dengan adanya aksi ini diharapkan perjalanan Pemilu 2024 ini berlangsung damai tidak ada perpecahan meskipun berbeda pilihan.
"Fenomena ini terjadi karena banyaknya universitas di Indonesia dipolitisasi dan bergulir untuk kepentingan salah satu pasangan calon. (Unair) Netral sesuai dengan nafas perjuangan dan mandat dari Pak Rektor Prof Nasih," ujar pria yang akrab disapa Gus Asad itu.
Menurutnya, di negara hukum apabila merasa ada kejanggalan atau kecurangan dalam Pemilu dapat langsung dilaporkan tidak dengan cara-cara memecah belah.
"2024 informasi terbuka dan ini negara hukum kalau ada pelanggaran silakan dilaporkan, kalau ada pelanggaran silakan diproses," ujarnya.
Karena itu, ia menegaskan, bahwa gerakan tersebut bukan gerakan tandingan dari "Unair Memanggil" ataupun gerakan universitas lain yang memiliki pandangan masing-masing. Hanya saja, ia menilai, ada penggiringan untuk kepentingan salah satu pasangan calon.
"Ini Unair, kami tidak mudah di pecah belah," ucap Wakil Ketua Kadin Malang itu.
Gus Asad menegaskan gerakan tersebut tidak berpihak kepada salah satu pasangan calon. Namun, merupakan kewajiban siapa pun agar melanjutkan yang baik dan meninggalkan yang buruk.
Sementara itu, pada kesempatan tersebut Ksatria Muda Unair menyampaikan lima poin sebagai berikut:
1. Mendukung pernyataan Rektor Unair Profesor Mohammad Nasih untuk menjadikan Pemilu bermartabat tanpa politik uang
2. Menjaga kondisi perpolitikan yang semakin dekat pada hari pemilihan tanggal 14 Februari 2024. Kami para Ksatria Muda Airlangga memandang perlu para civitas academica di Unair untuk menjaga netralitas dan kondusivitas demi nama baik kampus tercinta Unair.
3. Mendorong keberlanjutan kepemimpinan nasional melalui suara terbanyak melalui Pemilu. Suara rakyat adalah suara Tuhan
4. Perbedaan pandangan dan pilihan setiap warga dijamin oleh UUD 194, dan hal biasa dalam setiap kontestasi Pemilu setiap lima tahunan
5. Apresiasi kepada seluruh pemerintah yang telah memimpin bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan kemerdekaan dan memastikan keberlanjutan kepemimpinan dengan baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024