Kediri - Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri mengimbau masyarakat agar mewaspadai penyakit diare yang merebak, terutama saat musim hujan.
"Saat hujan potensi diare juga cukup besar. Air permukaan yang naik membuat bakteri penyebab diare menyebar," kata Kepala Seksi Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Nur Munawaroh di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan, rata-rata kasus diare yang menimpa per bulan mencapai 3.000 pasien. Jumlah itu diambil di seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Kediri. Total mulai Januari-September 2011 ini ada 26.224 warga yang terkena diare.
Jumlah itu tidak jauh dari angka pasien yang terdata pada 2010 yaitu mencapai 29.986 pasien, di mana dua di antaranya meninggal dunia, karena sudah menderita diare akut. Namun, jumlah itu masih jauh daripada 2009 lalu, di mana justru lebih rendah yaitu 14.380 pasien.
Nur menyebut, rendahnya pasien yang terdata pada 2009 lalu karena mereka banyak yang berobat ke rumah sakit swasta daripada puskesmas maupun rumah sakit milik pemerintah. Padahal, tidak semua rumah sakit swasta melaporkan adanya penyakit, seperti diare ini ke Dinas Kesehatan.
"Mereka banyak yang tidak lapor, jadi datanya juga tidak masuk ke dinas. Kami juga tidak tahu kondisi pasti para pasien ini apakah sampai ada kasus kematian atau tidak," ucapnya.
Mengantisipasi hal demikian terulang, pihaknya saat ini intensif komunikasi dengan seluruh puskesmas maupun rumah sakit swasta di Kabupaten Kediri. Mereka diharapkan melapor ke Dinas Kesehatan, agar kasunya terpantau.
Nur juga menyebut, penyakit diare ini tidak memandang usia apakah masih anak-anak atau sudah dewasa. Mereka bisa sakit jika daya tahan tubuh mereka lemah dan makan makanan yang tidak sehat.
Untuk pengobatan, ia mengatakan harus segera dilakukan. Jika diketahui menderita sakit dengan ciri-ciri diare, di antaranya buang air besar lebih dari tiga kali sehari, pasien itu harus diberikan oralit dan air, untuk mencegah dehidrasi.
"Jangan malah diberi obat penghenti diare yang dibeli bebas di apotik. Racun-racun di tubuh justru keluar lewat kotoran saat diare, namun antisipasinya harus diberi air minum dan oralit mencegah dehidrasi. Jika kondisinya parah, harusnya segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut," urai Nur.
Ia juga berharap, masyarakat bisa menerapkan pola hidup sehat setiap harinya. Hal itu berdampak positif mencegah penyakit masuk ke dalam tubuh, mencegah sakit. Selain itu, asupan makanan yang sehat dan bergizi diharapkan juga selalu dikonsumsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011