Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Kantor Cabang Juanda menyerahkan klaim jaminan kematian (JKM) kepada tiga ahli waris bunda pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kota Surabaya, senilai Rp42 juta.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Juanda Guguk Heru Triyoko di Surabaya, Senin, mengatakan bunda PAUD yang meninggal tersebut dari beberapa Pos PAUD Terpadu (PPT) yang berbeda.
"Bunda PAUD Surabaya yang meninggal dunia merupakan peserta BPJamsostek. Tiga orang yang saat ini menerima JKM yakni ahli waris Deliana dari PPT Kuncup Melati, Soenarsih dari PPT Mawar dan Eni Sriniswati dari PPT Dewi Shinta," katanya di sela penyerahan klaim JKM di dampingi oleh Ketua Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani.
Sampai saat ini tercatat ada 3.878 Bunda PAUD yang berada di bawah Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang telah dilindungi dua program jaminan sosial ketenagakerjaan, masing-masing Jaminan Kematian (JKM) dan juga Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
Ia berharap penyerahan santunan JKM ini bisa menggugah kesadaran masyarakat supaya daftar sebagai peserta BPJamsostek.
"Kami berharap bagi Bunda PAUD yang belum terlindungi segera daftar program BPJamsostek karena manfaatnya besar," ucapnya.
Guguk mengapresiasi kepedulian pemerintah kota Surabaya yang telah mendaftarkan guru-guru PAUD sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Dengan kepedulian itu maka kesejahteraannya menambah. Ini adalah bentuk kehadiran negara melalui bapak Eri Cahyadi kepada para Bunda PAUD," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bunda PAUD Surabaya Rini Indriyani berharap santunan dari BPJamsostek bisa sedikit meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
"Saya yakin beliau (almarhumah) adalah orang baik, dan saya yakin husnul khotimah," ucapnya.
Istri Wali Kota Surabaya tersebut menuturkan pemberian asuransi jiwa BPJS Ketenagakerjaan kepada para pendidikan PAUD ini merupakan salah satu upaya dari pemerintah agar tenang dalam menjalankan aktivitas mengajarnya.
Selama ini, lajut Rini, guru PAUD Surabaya dedikasinya untuk anak-anak kota Surabaya tidak diragukan lagi.
"Guru PAUD menjadi konsen pemerintah kota Surabaya. Mungkin jumlahnya tidak seberapa dengan yang sudah mereka lakukan, tapi mudah-mudahan ini bisa bermanfaat buat mereka para Guru PAUD," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Juanda Guguk Heru Triyoko di Surabaya, Senin, mengatakan bunda PAUD yang meninggal tersebut dari beberapa Pos PAUD Terpadu (PPT) yang berbeda.
"Bunda PAUD Surabaya yang meninggal dunia merupakan peserta BPJamsostek. Tiga orang yang saat ini menerima JKM yakni ahli waris Deliana dari PPT Kuncup Melati, Soenarsih dari PPT Mawar dan Eni Sriniswati dari PPT Dewi Shinta," katanya di sela penyerahan klaim JKM di dampingi oleh Ketua Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani.
Sampai saat ini tercatat ada 3.878 Bunda PAUD yang berada di bawah Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang telah dilindungi dua program jaminan sosial ketenagakerjaan, masing-masing Jaminan Kematian (JKM) dan juga Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
Ia berharap penyerahan santunan JKM ini bisa menggugah kesadaran masyarakat supaya daftar sebagai peserta BPJamsostek.
"Kami berharap bagi Bunda PAUD yang belum terlindungi segera daftar program BPJamsostek karena manfaatnya besar," ucapnya.
Guguk mengapresiasi kepedulian pemerintah kota Surabaya yang telah mendaftarkan guru-guru PAUD sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Dengan kepedulian itu maka kesejahteraannya menambah. Ini adalah bentuk kehadiran negara melalui bapak Eri Cahyadi kepada para Bunda PAUD," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bunda PAUD Surabaya Rini Indriyani berharap santunan dari BPJamsostek bisa sedikit meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
"Saya yakin beliau (almarhumah) adalah orang baik, dan saya yakin husnul khotimah," ucapnya.
Istri Wali Kota Surabaya tersebut menuturkan pemberian asuransi jiwa BPJS Ketenagakerjaan kepada para pendidikan PAUD ini merupakan salah satu upaya dari pemerintah agar tenang dalam menjalankan aktivitas mengajarnya.
Selama ini, lajut Rini, guru PAUD Surabaya dedikasinya untuk anak-anak kota Surabaya tidak diragukan lagi.
"Guru PAUD menjadi konsen pemerintah kota Surabaya. Mungkin jumlahnya tidak seberapa dengan yang sudah mereka lakukan, tapi mudah-mudahan ini bisa bermanfaat buat mereka para Guru PAUD," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024