Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Jawa Timur fokus untuk menangani upaya penyelundupan baby lobster yang kian marak akhir-akhir ini.
 
"Terkait masalah baby lobster yang sudah inkrah di Muncar Banyuwangi, menjadi concern utama untuk dilakukan identifikasi. Saya dipanggil khusus oleh Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) untuk menyelesaikan masalah ini," kata Kepala BKHIT Jawa Timur Muhlis Natsir dalam keterangannya di Sidoarjo, Selasa.
 
Ia mengatakan, sesuai dengan "tagline" Barantin, yaitu Kompeten, Unggul, Amanah dan Tangguh (KUAT), penguatan pre-border dan kolaborasi pentahelix menjadi hal utama dalam pelaksanaan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi).
 
"Barantin melalui BKHIT Jawa Timur memiliki jangkauan luas. Tak ayal, hal ini menjadi perhatian khusus dalam pelaksanaan pengawasan tindakan karantina hewan, ikan dan tumbuhan," kata pria yang baru menjabat sebagai Kepala BKHIT Jatim tersebut.

Baca juga: Karantina Jawa Timur gagalkan penyelundupan ratusan reptil dalam koper
 
Ia mengatakan, perubahan nomenklatur Badan Karantina Indonesia, menerbitkan susunan organisasi tata kerja (SOTK) baru.
 
"Pergantian pejabat atau pimpinan sesuai dengan kebutuhan organisasi, reformasi birokrasi untuk peningkatan kualitas kinerja," ujarnya.

Muhlis Natsir dilantik menjadi Kepala BKHIT Jawa Timur, menggantikan Cicik Sri Sukarsih yang dilantik menjadi Plt. Direktur Tindakan Karantina Hewan, Badan Karantina Indonesia (Barantin).

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024