Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun melalui Seksi Bimbingan Kemasyarakatan mengintensifkan kegiatan bimbingan konseling bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) guna mendukung mental dan spiritual selama menjalani masa hukuman.
Kepala Lapas Kelas I Madiun Kadek Anton Budiharta mengatakan bimbingan konseling diberikan melalui pendampingan konseling rohani dan mental yang diharapkan mampu memberikan dukungan secara spiritual kepada warga binaan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Konseling keagamaan ini merupakan hal mendasar dan penting bagi WBP. Hal itu untuk membantu mereka lebih memahami nilai-nilai keagamaan sesuai dengan keyakinan masing-masing, sehingga warga binaan bisa merenungkan apa yang telah dilakukan dan menemukan makna hidup sesungguhnya," ujar Kadek dalam keterangannya di Madiun, Rabu.
Adapun bimbingan konseling salah satunya diberikan dengan kegiatan pendampingan rohani dan mental di Aula Sahardjo lingkungan Lapas setempat.
Dalam kesempatan itu, warga binaan berkesempatan melakukan in depth talking atau berbicara secara pribadi dan mendalam dengan konselor yang bertugas untuk menyampaikan permasalahan pribadinya.
"Harapannya kegiatan ini mampu memberikan manfaat signifikan untuk perkembangan pribadi dan transformasi positif bagi warga binaan," katanya.
Selain itu, konseling juga menjadi solusi untuk para WBP menghilangkan energi negatif yang bisa menyebabkan depresi, karena rutinitas monoton dalam Lapas selama menjalani masa hukuman.
Ia menambahkan selain konseling dan kerohanian, Lapas I Madiun juga memberikan banyak pembinaan bagi warga binaan melalui beragam kegiatan positif.
Meski demikian, banyak WBP yang enggan aktif turut serta mengikuti kegiatan tersebut. Sehingga, terdapat warga binaan yang bersikap tertutup dan susah berkomunikasi dengan lingkungan setempat.
Menghadapi hal itu, Lapas bekerja sama dengan petugas konseling untuk memberikan pendekatan agar bersedia mengikuti pembinaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Lapas Kelas I Madiun Kadek Anton Budiharta mengatakan bimbingan konseling diberikan melalui pendampingan konseling rohani dan mental yang diharapkan mampu memberikan dukungan secara spiritual kepada warga binaan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Konseling keagamaan ini merupakan hal mendasar dan penting bagi WBP. Hal itu untuk membantu mereka lebih memahami nilai-nilai keagamaan sesuai dengan keyakinan masing-masing, sehingga warga binaan bisa merenungkan apa yang telah dilakukan dan menemukan makna hidup sesungguhnya," ujar Kadek dalam keterangannya di Madiun, Rabu.
Adapun bimbingan konseling salah satunya diberikan dengan kegiatan pendampingan rohani dan mental di Aula Sahardjo lingkungan Lapas setempat.
Dalam kesempatan itu, warga binaan berkesempatan melakukan in depth talking atau berbicara secara pribadi dan mendalam dengan konselor yang bertugas untuk menyampaikan permasalahan pribadinya.
"Harapannya kegiatan ini mampu memberikan manfaat signifikan untuk perkembangan pribadi dan transformasi positif bagi warga binaan," katanya.
Selain itu, konseling juga menjadi solusi untuk para WBP menghilangkan energi negatif yang bisa menyebabkan depresi, karena rutinitas monoton dalam Lapas selama menjalani masa hukuman.
Ia menambahkan selain konseling dan kerohanian, Lapas I Madiun juga memberikan banyak pembinaan bagi warga binaan melalui beragam kegiatan positif.
Meski demikian, banyak WBP yang enggan aktif turut serta mengikuti kegiatan tersebut. Sehingga, terdapat warga binaan yang bersikap tertutup dan susah berkomunikasi dengan lingkungan setempat.
Menghadapi hal itu, Lapas bekerja sama dengan petugas konseling untuk memberikan pendekatan agar bersedia mengikuti pembinaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023