Perum Bulog segera mendistribusikan puluhan ribu ton jagung pakan kepada peternak guna menstabilkan harga di pasaran usai kedatangan sebanyak 20 ribu ton jagung pakan impor dari Argentina di Pelabuhan Terminal Teluk Lamong Surabaya, Jawa Timur, Rabu.
 
"Hari ini saya pastikan langsung kedatangan kapal pertama dari Vietnam sebanyak 20 ribu ton jagung pakan," kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat memantau kedatangan kapal pertama impor jagung pakan di Pelabuhan Terminal Teluk Lamong Surabaya.
 
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton secara bertahap guna mengatasi defisit produksi pada kuartal IV 2023.
 
"Ini merupakan kedatangan perdana dari penugasan tahap pertama sejumlah 250 ribu ton, adapun total penugasan yang diberikan kepada Bulog sebanyak 500 ribu ton," kata Budi Waseso.
 
Baca juga: Bulog Kediri salurkan 2.837 ton beras program bantuan pangan

Selanjutnya, dia mengatakan jagung pakan impor ini akan segera dijual ke peternak sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah untuk meredam kenaikan harga jagung pakan yang saat ini terjadi.
 
"Kami sudah mengantongi daftar peternak yang akan mendapat jagung pakan ini dan kami optimistis dengan impor ini harga jagung pakan bisa segera turun," ujar Budi Waseso.
 
Menurut dia, importasi jagung pakan pada akhirnya menjadi keputusan pemerintah, seiring harga jagung di dalam negeri yang tidak kunjung melandai.
 
Rata-rata harga jagung pakan di tingkat peternak secara nasional di atas Rp7.000 per kilogram. Padahal, pemerintah menetapkan harga acuan penjualan (HAP) jagung pakan di tingkat peternak sebesar Rp5.000 per kilogram.
 
Budi menjelaskan Jawa Timur merupakan daerah yang membutuhkan jagung pakan terbesar di Indonesia.
 
"Jawa Timur termasuk terbesar membutuhkannya. Beberapa wilayah juga kekurangan. Tapi Jawa Timur paling banyak yang membutuhkan," ujarnya.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023