Pemerintah Kota Batu, Jawa Timur, menjalin kerja sama dengan Universitas Negeri Malang (UM) dalam upaya mendorong percepatan pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.

Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai di Kota Batu, Senin, mengatakan bahwa di wilayah tersebut, ada tiga sektor unggulan yang menjadi pendorong perekonomian daerah, yakni pariwisata, pertanian dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

"Kami menyambut baik inisiasi Universitas Negeri Malang sebagai bagian dari pembangunan daerah yang berkelanjutan," kata Aries.

Dalam kesempatan itu, Pemerintah Kota Batu melaksanakan penandatangan kerja sama Penguatan Data Statistik Sektoral Berbasis Perangkat Daerah dalam rangka penyelenggaraan Satu Data Kota Batu bersama Universitas Negeri Malang.

Kerja sama itu ditandatangani oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Batu, M Forkan, dengan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang, Hadi Sumarsono.

Aries menjelaskan, upaya  mendorong tiga sektor utama di wilayah Kota Batu tersebut membutuhkan kerja bersama, salah satunya dengan akademisi.

Baca juga: Angka kemiskinan Kota Batu turun jadi 3,31 persen

Ia berharap, kerja sama tersebut bisa membawa dampak percepatan pembangunan berkelanjutan di Kota Batu.

"Tentunya kami akan selalu bergandengan tangan dengan perguruan tinggi, yang memiliki program kemasyarakatan. Khususnya di Kota Batu dengan tiga sektor unggulan yakni pariwisata pertanian dan UMKM," katanya.

Ia menambahkan, usai penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut, harus segera ditindaklanjuti dengan langkah nyata karena masyarakat telah menunggu hasilnya. Diharapkan, kerja sama itu bisa memberikan dampak langsung kepada masyarakat.

"Setelah penandatanganan MOU atau kerja sama ini, saya berharap  segera ada action. Program Satu Data ini telah ditunggu oleh masyarakat," katanya.

Ia berharap, kehadiran mahasiswa dan akademisi khususnya di Kota Batu akan memunculkan penguatan-penguatan berbagai upaya di tengah masyarakat, khususnya terkait penurunan angka kemiskinan dan pengangguran.

"Semoga kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat akan semakin menguatkan capaian Kota Batu dalam penurunan angka kemiskinan dan pengangguran," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu, angka kemiskinan di wilayah Kota Batu pada Maret 2023 tercatat mengalami penurunan sebesar 0,48 poin menjadi 3,31 persen.

Angka kemiskinan di Kota Batu yang pada tahun sebelumnya tercatat sebesar 3,79 persen, mengalami penurunan menjadi 3,31 persen pada 2023, dan merupakan yang terendah di wilayah Jawa Timur.

Dengan angka kemiskinan sebesar 3,31 persen tersebut,  ada sebanyak 7,1 ribu masyarakat di wilayah tersebut yang masuk dalam kategori miskin. Garis kemiskinan di Kota Batu, tercatat sebesar Rp613.985 per kapita per bulan.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023