Sejumlah santri dari Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, melakukan atraksi atau unjuk kebolehan kemampuan mereka untuk memeriahkan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023.
"Kami bersyukur dengan momentum Hari Santri ini. Pada momentum tersebut, kami tekankan bahwa inilah bangsamu, inilah negerimu. Darah dan air mata dengan keringat sebagian besar santri. Semoga perjuangan santri tidak disia-siakan," kata K.H. Irfan Yusuf, zuriah dari almarhum K.H. Hasyim Asyari di sela-sela acara, Minggu.
Santri mendapatkan suguhan aksi teatrikal perjuangan resolusi jihad oleh pendiri Pesantren Tebuireng K.H. Hasyim Asyari.
Pertunjukan drama kolosal ini diperagakan oleh para santri di lapangan Kampus Universitas Hasyim Asyari, Pesantren Tebuireng, Jombang.
Mereka menunjukkan betapa sengitnya perjuangan selama 100 hari dalam mempertahankan Kota Surabaya dari gempuran melawan penjajah.
Kiai Irfan Yusuf meminta santri untuk tidak buta dengan politik, bahkan menjauh dari politik. Hal ini penting sekaligus sebagai media perjuangan santri, apalagi saat ini menjelang tahun politik, Pemilu 2024.
Ia mengatakan bahwa K.H. Hasyim Asy'ari saat dahulu juga tidak menjauh dari politik. Misalnya, saat mendirikan organisasi NU saat itu. Karena situasi politik, saat mendirikan majelis Islam juga karena situasi politik.
"Mbah Hasyim, tokoh pesantren tetapi juga tokoh politik. Beliau mendirikan NU karena situasi politik. Mendirikan majelis Islam karena situasi politik. Artinya, santri jangan buta dengan politik, jangan menjauh dengan politik karena itu yang menentukan bangsa dan masa depan umat," kata dia.
Sementara itu, dalam upacara peringatan Hari Santri, 22 Oktober ini, juga dibacakan ikrar Resolusi Jihad. Kegiatan itu berlangsung dengan tertib, diikuti santri putra dan putri. Mereka juga mengenakan baju dengan atasan putih serta kain sarung, khas pakaian santri.
Kendati banyak yang memakai alas kaki berupa sandal, kegiatan upacara berlangsung dengan khidmat.
Di Pesantren Tebuireng, Jombang, rangkaian kegiatan Resolusi Jihad digelar, seperti seminar, senam lansia dan pengobatan gratis, bedah buku Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng, pengajian akbar, apel Hari Santri Nasional 2023, dan beberapa kegiatan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kami bersyukur dengan momentum Hari Santri ini. Pada momentum tersebut, kami tekankan bahwa inilah bangsamu, inilah negerimu. Darah dan air mata dengan keringat sebagian besar santri. Semoga perjuangan santri tidak disia-siakan," kata K.H. Irfan Yusuf, zuriah dari almarhum K.H. Hasyim Asyari di sela-sela acara, Minggu.
Santri mendapatkan suguhan aksi teatrikal perjuangan resolusi jihad oleh pendiri Pesantren Tebuireng K.H. Hasyim Asyari.
Pertunjukan drama kolosal ini diperagakan oleh para santri di lapangan Kampus Universitas Hasyim Asyari, Pesantren Tebuireng, Jombang.
Mereka menunjukkan betapa sengitnya perjuangan selama 100 hari dalam mempertahankan Kota Surabaya dari gempuran melawan penjajah.
Kiai Irfan Yusuf meminta santri untuk tidak buta dengan politik, bahkan menjauh dari politik. Hal ini penting sekaligus sebagai media perjuangan santri, apalagi saat ini menjelang tahun politik, Pemilu 2024.
Ia mengatakan bahwa K.H. Hasyim Asy'ari saat dahulu juga tidak menjauh dari politik. Misalnya, saat mendirikan organisasi NU saat itu. Karena situasi politik, saat mendirikan majelis Islam juga karena situasi politik.
"Mbah Hasyim, tokoh pesantren tetapi juga tokoh politik. Beliau mendirikan NU karena situasi politik. Mendirikan majelis Islam karena situasi politik. Artinya, santri jangan buta dengan politik, jangan menjauh dengan politik karena itu yang menentukan bangsa dan masa depan umat," kata dia.
Sementara itu, dalam upacara peringatan Hari Santri, 22 Oktober ini, juga dibacakan ikrar Resolusi Jihad. Kegiatan itu berlangsung dengan tertib, diikuti santri putra dan putri. Mereka juga mengenakan baju dengan atasan putih serta kain sarung, khas pakaian santri.
Kendati banyak yang memakai alas kaki berupa sandal, kegiatan upacara berlangsung dengan khidmat.
Di Pesantren Tebuireng, Jombang, rangkaian kegiatan Resolusi Jihad digelar, seperti seminar, senam lansia dan pengobatan gratis, bedah buku Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng, pengajian akbar, apel Hari Santri Nasional 2023, dan beberapa kegiatan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023