Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) meluncurkan "Sistem Informasi Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak" atau "SIAP PPAK" untuk mempercepat penanganan kasus kekerasan, Kamis.

"Korban kekerasan ini jarang sekali ada yang berani langsung lapor karena perlu keberanian lebih, makanya kami fasilitasi melalui aplikasi ini," kata Kepala DP3A-PPKB Kota Surabaya Ida Widayati di Balai Kota Surabaya.

Layanan tersebut bisa diakses melalui laman resmi https://ppa-dp3appkb.surabaya.go.id dan buka selama 24 jam. Kemudian, setiap laporan yang masuk langsung ditangani oleh 25 konselor dan 15 relawan dari dinas terkait.

"Kami fasilitasi mereka tanpa harus tatap muka saat lapor maupun berkonsultasi. Pelapor mendapatkan layanan lebih cepat dan lebih baik," ujarnya.

Tak hanya kanal pengaduan dan telekomunikasi, DP3APPKB juga menghubungkan pelayanan konseling yang terdapat di Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota, Puspaga RW, dan UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

Kemudian, laman tersebut memuat alamat kantor sejumlah mitra pemkot, seperti kepolisian, kejaksaan, pengadilan agama, rumah sakit umum daerah, 63 lokasi puskesmas, UPTD, hingga Satgas PPA di 153 lokasi kelurahan.

"Aplikasi ini juga menindaklanjuti arahan Pak Wali Kota yang menginginkan pelayanan bisa lebih dekat dengan masyarakat," ucap dia.

Sementara, pemerhati anak yang juga Ketua Bidang Data, Komunikasi, dan Litbang Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur Isa Anshori menyebut terbentuknya laman aduan tersebut menjadi cermin upaya jemput bola DP3A-PPKB merupakan solusi mempercepat penanganan dan pemberian intervensi pada korban.

"Saya kira dengan adanya aplikasi ini komunikasi dan penyampaian laporan warga kepada Pemkot Surabaya lebih interaktif," ucapnya.

Dia berharap pemkot bisa maksimal melakukan penanganan kasus kekerasan pada perempuan dan anak.

"Semoga keberadaan aplikasi ini  meningkatkan efektifitas dalam hal pelayanan perempuan dan anak," katanya.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023