Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, mulai menyalurkan dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT) untuk sejumlah program padat karya bagi warga miskin khususnya yang memiliki usaha toko kelontong.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Anna Fajrihatin di Surabaya, Sabtu, mengatakan, bahwa toko kelontong merupakan salah satu program padat karya yang diusulkan oleh warga miskin. Sebelumnya, mereka telah didata Perangkat Daerah (PD) pemkot dan ditanya terkait jenis usaha apa yang diinginkan.

"Kami di Dinsos ada program yang dibiayai oleh cukai tembakau dan sesuai dengan juknisnya, itu bisa digunakan untuk peralatan usaha toko kelontong," katanya.

Ia menjelaskan, padat karya merupakan program pemberdayaan warga miskin yang diinisiasi oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Program tersebut berupa intervensi bantuan bagi warga miskin untuk disalurkan bekerja ke perusahaan atau diberikan sarana usaha.

Baca juga: Toko kelontong di Jatim serap 18,8 juta tenaga kerja

"Dalam program padat karya ini, Pak Wali Kota menginginkan semua warga miskin mendapatkan intervensi. Nah, bentuk intervensi kan banyak, baik disalurkan ke perusahaan maupun diberikan sarana usaha," ujarnya.

Karenanya, ia menyampaikan bahwa untuk saat ini pemkot melalui Dinsos menyalurkan bantuan sarana usaha berupa toko kelontong. Bantuan usaha toko kelontong dari DBHCT diberikan kepada 174 warga miskin yang sebelumnya mengusulkan melalui perangkat daerah.

"Saat ini ada penyaluran untuk toko kelontong. Insya Allah minggu depan ada sarana usaha yang lain, ada jahit, ada lagi potong rambut. Jadi penyalurannya memang kita secara bertahap," kata dia.

Ia berharap, melalui sarana usaha toko kelontong tersebut, pendapatan keluarga miskin bisa meningkat. Misalnya, ketika gaji pekerjaan suami Rp2 juta, maka jika diakumulasi dengan penghasilan toko kelontong yang dikelola istri, total bisa mencapai sekitar Rp3,5 juta - Rp4 juta.

"Harapannya nanti sesuai arahan Pak Wali Kota, setelah diberikan bantuan peralatan usaha, omzet (pendapatan) mereka meningkat. Nah, di Bulan Desember 2023, kita adakan lagi updating data (keluarga miskin)," katanya.

Lebih dari itu, kata dia melalui kerjasama seluruh PD di lingkup pemkot dan para stakeholder, maka diharapkan warga miskin di Kota Surabaya bisa terus berkurang.

"Harapannya warga miskin di Surabaya berkurang," demikian Anna Fajrihatin.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023