Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mengupayakan cari efektif untuk menekan kenaikan harga beras dan gula di yang kini sedang terjadi di pasaran.

"Kami sudah setiap minggu melakukan rapat inflasi," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya, Jumat.

Upaya mengatasi persoalan kenaikan harga dua komoditas tersebut, kata dia tidak hanya bisa mengandalkan peran pemkot.

Karenanya, dia juga membicarakan hal tersebut dengan jajaran DPRD Kota Surabaya agar solusi secepatnya ditemukan dan penerapannya bisa diaplikasikan seusai kondisi yang ada di lapangan.

"Insya Allah ini pengembangannya juga berbarengan bersama dewan dan pemkot," ujarnya.

Selain itu, dia menyebut koordinasi dengan Bulog terus digencarkan agar harga beras di pasaran bisa ditekan.

"Kami dengan Bulog tanya berapa harganya, maka kami standar. Jadi, kalau Bulog Rp13 ribu, kami juga Rp13 ribu," ucap dia.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya Dewi Soeriyawati menjelaskan kenaikan harga beras dan gula disebabkan kondisi cuaca yang berdampak pada hasil pertanian.

"Karena anomali cuaca El Nino siklus panen terganggu," ujar Dewi.

Dia menyatakan langkah penanganan kenaikan harga dilakukan dengan operasi pasar.

Selain itu, pengawasan untuk mencegah adanya oknum yang dengan sengaja mempermainkan harga pangan turut berjalan.

"Monitoring perkembangan harga untuk mengurangi potensi permainan harga pada pengecer bersama satgas pangan," ucapnya.

Lebih lanjut, Dinkopdag Kota Surabaya juga melakukan sosialisasi kepada para pedagang terkait ketetapan harga eceran tertinggi (HET).

"Sudah sosialisasi ke para pedagang dengan satgas pangan, kami menjelaskan mengenai harga jual tertinggi yang harus mereka patuhi," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menyarankan pemkot setempat harus melakukan analisa rinci agar mengetahui penyebab kenaikan harga beras gula.

Melalui hasil analisa itu, pemkot bisa mengetahui apakah kenaikan harga terjadi secara nasional atau hanya di skala daerah saja.

Pemkot juga bisa memanfaatkan hasil analisa untuk mengantisipasi kenaikan harga di waktu yang akan datang. Kemudian ketika harga di pasaran sudah terlanjut naik, upaya stabilisasi secepatnya dilakukan.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023