Pemerintah Kota melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya menggenjot upaya perampungan proyek saluran air untuk mengantisipasi genangan maupun banjir saat musim hujan tiba, khususnya di wilayah perkampungan.
"Sekarang permasalahannya yang banyak genangan terutama di perkampungan," kata Kepala DSDABM Kota Surabaya Lilik Arijanto di Surabaya, Jumat.
Dia menyatakan saat ini progres pengerjaan saluran air di seluruh wilayah Kota Surabaya secara keseluruhan sudah mencapai 70 persen.
Kemudian, 30 persen pengerjaan di antaranya digarap di sejumlah wilayah perkampungan warga hingga saluran air yang terletak di tepi jalan umum.
"Pengerjaan saluran tidak hanya dengan anggaran DSDABM, tetapi dana kelurahan (dakel) yang masih berjalan total 100 lokasi," ujarnya.
Lilik menyebut upaya pengerjaan saluran air memang menjadi prioritas agar tidak ada genangan maupun banjir yang muncul.
Selain itu, pihaknya juga menerjunkan satuan tugas (satgas) untuk rutin memantau kondisi rumah pompa di seluruh wilayah Surabaya, sehingga ketika terjadi kerusakan tindakan perbaikan bisa secepatnya dilakukan.
"Musim hujan sudah banyak yang kasih info tetapi tidak tahu intensitasnya deras atau tidak, tetapi kami yang terpenting persiapan tentunya sarana dan prasarana dulu," ujarnya.
Selain itu, Lilik menambahkan setiap petugas di masing-masing lokasi proyek saluran air sudah diarahkan mengecek kondisi kisdam.
"Kekhawatiran kami ada beberapa pekerjaan yang ketika hujan namanya kisdam tidak dibuka, potensi menimbulkan genangan," ucap Lilik.
Sementara, dia menyebut faktor utama terjadinya banjir di Surabaya lantaran adanya tumpukan sampah yang menyumbat jalur air, baik gorong-gorong maupun saluran di lingkungan permukiman penduduk.
Karenanya pengerjaan proyek saluran air juga sekaligus dibarengi langkah pembersihan sampah dan pengecekan kabel-kabel utilitas di saluran air.
"Sampah sudah kami periksa kalau ada sampah di gorong-gorong sungai langsung diambil. Awal musim hujan memang sampah jadi permasalahan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Sekarang permasalahannya yang banyak genangan terutama di perkampungan," kata Kepala DSDABM Kota Surabaya Lilik Arijanto di Surabaya, Jumat.
Dia menyatakan saat ini progres pengerjaan saluran air di seluruh wilayah Kota Surabaya secara keseluruhan sudah mencapai 70 persen.
Kemudian, 30 persen pengerjaan di antaranya digarap di sejumlah wilayah perkampungan warga hingga saluran air yang terletak di tepi jalan umum.
"Pengerjaan saluran tidak hanya dengan anggaran DSDABM, tetapi dana kelurahan (dakel) yang masih berjalan total 100 lokasi," ujarnya.
Lilik menyebut upaya pengerjaan saluran air memang menjadi prioritas agar tidak ada genangan maupun banjir yang muncul.
Selain itu, pihaknya juga menerjunkan satuan tugas (satgas) untuk rutin memantau kondisi rumah pompa di seluruh wilayah Surabaya, sehingga ketika terjadi kerusakan tindakan perbaikan bisa secepatnya dilakukan.
"Musim hujan sudah banyak yang kasih info tetapi tidak tahu intensitasnya deras atau tidak, tetapi kami yang terpenting persiapan tentunya sarana dan prasarana dulu," ujarnya.
Selain itu, Lilik menambahkan setiap petugas di masing-masing lokasi proyek saluran air sudah diarahkan mengecek kondisi kisdam.
"Kekhawatiran kami ada beberapa pekerjaan yang ketika hujan namanya kisdam tidak dibuka, potensi menimbulkan genangan," ucap Lilik.
Sementara, dia menyebut faktor utama terjadinya banjir di Surabaya lantaran adanya tumpukan sampah yang menyumbat jalur air, baik gorong-gorong maupun saluran di lingkungan permukiman penduduk.
Karenanya pengerjaan proyek saluran air juga sekaligus dibarengi langkah pembersihan sampah dan pengecekan kabel-kabel utilitas di saluran air.
"Sampah sudah kami periksa kalau ada sampah di gorong-gorong sungai langsung diambil. Awal musim hujan memang sampah jadi permasalahan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023