Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, memberikan penghargaan kepada 450 orang yang telah mendonorkan darahnya lebih dari 50 kali.

Penghargaan tersebut diserahkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam acara yang digelar di Graha Sawunggaling, Kantor Pemkot Surabaya, Sabtu.

"Ini menunjukkan bahwa Pemkot Surabaya dalam membangun kemanusiaan tidak bisa sendiri. Sehingga, dengan pendonor yang 50 kali tadi, saya yakin jiwa-jiwa kemanusiaan di Kota Surabaya ini tetap tumbuh," kata Wali Kota Eri.

Pemberian penghargaan donor darah 50 kali ini sekaligus menjadi rangkaian dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Palang Merah Indonesia (PMI).



Wali Kota Eri mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah sukarela mendonorkan darah secara rutin. Menurutnya, ratusan pendonor darah tersebut adalah para pahlawan kemanusiaan.

Wali Kota Eri mengungkapkan bahwa di Indonesia yang paling banyak melakukan donor darah 100 kali berasal dari Provinsi Jawa Timur. Sedangkan di Jatim, yang paling banyak berasal dari Kota Surabaya.

"Jadi, saya berharap, ayo munculkan terus terkait dengan jiwa-jiwa kemanusiaan di Kota Surabaya," ujar Cak Eri sapaan lekat Wali Kota Surabaya.

Cak Eri menyatakan Pemkot Surabaya akan mendukung terus PMI dalam hal kemanusiaan di Kota Pahlawan. Apalagi, selama ini Pemkot Surabaya terus bergerak dan bersinergi bersama dengan PMI dalam berbagai hal.

"Ada yang bantuan pemkot ke PMI sesuai dari permintaan PMI. Setelah itu, kegiatan-kegiatan kita berkolaborasi dengan PMI terkait dengan tenaga kesehatan maupun ambulansnya," ucapnya.

Kegiatan yang digelar oleh PMI Kota Surabaya, Cak Eri menyebut bahwa selama ini Pemkot Surabaya memberikan dukungan penuh.



"Kebutuhan PMI apapun itu yang disampaikan ke pemkot kita dukung, karena Sekda (Sekretaris Daerah) juga Ketua PMI Kota Surabaya," katanya.

Sementara itu, dalam laporannya Ketua PMI Surabaya Ikhsan menyampaikan penghargaan diberikan kepada 450 orang yang sudah melakukan donor darah lebih dari 50 kali. Menurutnya, dari ratusan pendonor itu banyak diantaranya yang berusia masih muda.

"Saya pikir itu sudah berumur, sudah sepuh-sepuh, ternyata banyak yang muda. Jadi, kami tidak khawatir kehabisan pendonor, karena dari yang muda-muda pun sudah mempunyai jiwa kemanusiaan yang tinggi, sehingga dari muda sudah melakukan donor darah," kata Ikhsan.

Ikhsan mengungkapkan jumlah pendonor di Kota Surabaya menjadi salah satu yang tertinggi se-Indonesia. Bahkan, jika dilihat dari statistik setiap tahun yang mendapatkan penghargaan tingkat nasional dari Presiden RI, banyak berasal dari Jawa Timur dan Kota Surabaya.

"Ini menunjukkan betapa jiwa gotong royong yang biasa dikumandangkan pak wali kota setiap pertemuan dengan masyarakat, itu menggugah kita semua. Ini nampak nyata dari PMI yang sudah bertahun-tahun istiqamah, secara konsisten untuk melakukan donor darah," katanya.

Deny Rosvendra (35) adalah satu di antara penerima penghargaan donor darah 50 kali dari Wali Kota Eri Cahyadi. Deny mengaku, telah melakukan donor darah secara sukarela dan rutin sejak tahun 2007.



"Donor darah sejak tahun 2007, sekarang sudah 58 kali. Dulu awal donor darah 3 bulan sekali, tapi sekarang rutin setiap 2 bulan sekali," kata Deny.

Warga Kecamatan Pabean Cantian Kota Surabaya itu mengungkapkan alasannya rutin melakukan donor darah. Selain tujuan kemanusiaan, donor darah juga dilakukannya untuk kesehatan.

"Selain kemanusiaan, donor darah juga untuk kesehatan. Darahnya biar ganti, biar produksi terus," ucapnya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023