PT Pertamina mencatatkan kenaikan konsumsi elpiji non-subsidi, "Bright Gas" di wilayah eks-Keresidenan Madiun atau Madiun Raya dalam dua bulan terakhir hingga mencapai 30 persen.
Sales Branch Manager Madiun Raya Pertamina Patra Niaga Salman Alfarisy di Madiun, mengatakan total permintaan elpiji non-subsidi di wilayah Madiun Raya pada bulan Januari hingga Juni 2023 mencapai 67,6 metrik ton. Sedangkan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2023, jumlah konsumsi masyarakat sudah mencapai 89 metrik ton.
"Artinya rata-rata konsumsi bulanan meningkat sebesar 21,4 metrik ton atau sebesar 32 persen dari konsumsi normal bulan Januari-Juni," ujar Salman.
Menurut dia, kenaikan permintaan yang signifikan tersebut terjadi pada bulan Juli hingga Agustus 2023 setelah dilaksanakannya sosialisasi subsidi tepat pada Juli-Agustus untuk penggunaan elpiji subsidi 3 kilogram.
"Kami berterima kasih pada konsumen dan masyarakat yang sudah membeli elpiji non-subisidi, khususnya Bright Gas," kata Salman.
Pihaknya bekerja sama dengan pemda dan lembaga lainnya akan lebih intensif melakukan sosialisasi dan program penukaran tabung elpiji subsidi 3 kilogram ke Bright sehingga penggunaan elpiji subsidi pemerintah dapat tepat sasaran.
Section Head Communication & Relations Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufiq Kurniawan mengapresiasi dukungan pemerintah daerah yang sudah menggalakkan gerakan sadar non-subsidi bagi masyarakat mampu, sehingga mempengaruhi peningkatan penjualan elpiji non-subisidi khususnya Bright gas. Utamanya pada ASN, TNI/Polri, BUMN, dan BUMD.
Ia menjelaskan, saat ini wilayah pemasaran Bright gas sudah mencakup seluruh area Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Jatimbalinus.
Sedangkan di wilayah Jawa Timur, Bright gas sudah dipasarkan di seluruh kabupaten dan kota, tidak hanya dijual di SPBU atau "Bright store", namun sudah tersedia di pasar modern.
"Kami berharap pengguna Bright gas di wilayah Jatimbalinus dapat terus meningkat, dengan demikian penggunaan elpiji subsidi dapat tepat sasaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Sales Branch Manager Madiun Raya Pertamina Patra Niaga Salman Alfarisy di Madiun, mengatakan total permintaan elpiji non-subsidi di wilayah Madiun Raya pada bulan Januari hingga Juni 2023 mencapai 67,6 metrik ton. Sedangkan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2023, jumlah konsumsi masyarakat sudah mencapai 89 metrik ton.
"Artinya rata-rata konsumsi bulanan meningkat sebesar 21,4 metrik ton atau sebesar 32 persen dari konsumsi normal bulan Januari-Juni," ujar Salman.
Menurut dia, kenaikan permintaan yang signifikan tersebut terjadi pada bulan Juli hingga Agustus 2023 setelah dilaksanakannya sosialisasi subsidi tepat pada Juli-Agustus untuk penggunaan elpiji subsidi 3 kilogram.
"Kami berterima kasih pada konsumen dan masyarakat yang sudah membeli elpiji non-subisidi, khususnya Bright Gas," kata Salman.
Pihaknya bekerja sama dengan pemda dan lembaga lainnya akan lebih intensif melakukan sosialisasi dan program penukaran tabung elpiji subsidi 3 kilogram ke Bright sehingga penggunaan elpiji subsidi pemerintah dapat tepat sasaran.
Section Head Communication & Relations Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufiq Kurniawan mengapresiasi dukungan pemerintah daerah yang sudah menggalakkan gerakan sadar non-subsidi bagi masyarakat mampu, sehingga mempengaruhi peningkatan penjualan elpiji non-subisidi khususnya Bright gas. Utamanya pada ASN, TNI/Polri, BUMN, dan BUMD.
Ia menjelaskan, saat ini wilayah pemasaran Bright gas sudah mencakup seluruh area Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Jatimbalinus.
Sedangkan di wilayah Jawa Timur, Bright gas sudah dipasarkan di seluruh kabupaten dan kota, tidak hanya dijual di SPBU atau "Bright store", namun sudah tersedia di pasar modern.
"Kami berharap pengguna Bright gas di wilayah Jatimbalinus dapat terus meningkat, dengan demikian penggunaan elpiji subsidi dapat tepat sasaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023