Perum Jasa Tirta (PJT) I berkolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo menyalurkan bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan di Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Ngawi.
Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi kepada wartawan di Surabaya, Senin mengatakan penyaluran bantuan air bersih ini sebagai upaya mengatasi dampak dari El Nino di sejumlah daerah di wilayah Bengawan Solo.
"Penyaluran air bersih akan terus dilaksanakan karena dampak kekeringan sangat memberatkan masyarakat. Penyaluran air bersih di wilayah Bengawan Solo akan diberikan hingga 50 tangki," katanya.
PJT I melalui Divisi Jasa ASA III dan BBWS Bengawan Solo memulai penyaluran air bersih di Desa Sekarbagus Kecamatan Sugio, Desa Katemas Kecamatan Kembangbahu, Desa Nguwok Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan.
Kegiatan juga dilanjutkan dengan penyaluran air bersih kepada masyarakat terdampak di Desa Banjarbanggi, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi.
Menurut dia mengatasi permasalahan kekeringan dampak dari El Nino butuh langkah yang sistemik dan terarah. Namun ia mengingatkan bahwa kegiatan pemberian bantuan air bersih ini hanya bersifat jangka pendek.
Baca juga: Jasa Tirta I dan Pemkab Sumenep kerja sama pengembangan AMDK
Ke depan, pihaknya akan terus mengajak masyarakat untuk terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan penghijauan sebagai langkah aktif untuk menjaga air.
"Konservasi tentunya dapat menjaga pasokan air utamanya di daerah hulu, menjaga jaringan air bersih, irigasi dan juga sungai sekitar menjadi solusi jangka panjang," tuturnya.
Ia menambahkan selain di Lamongan dan Ngawi, pihaknya juga bergerak memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat Desa Alasombo Kecamatan Weru, Desa Pundungrejo Kecamatan Tawangsari, Desa Kamal Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah.
Untuk daerah penyaluran air bersih merupakan wilayah hasil pemetaan yang dilakukan PJT I bersama BBWS Bengawan Solo dengan mempertimbangkan signifikansi dari penyaluran sehingga kegiatan dapat tepat sasaran.
"Penyaluran air bersih dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi cuaca. Sebagaimana yang telah diprediksi oleh BMKG, adanya El Nino tahun ini berpotensi meningkatkan potensi kekeringan di Indonesia secara umum," katanya.
Fenomena El Nino yang terjadi, lanjut dia, menyebabkan rendahnya curah hujan hingga kuartal IV tahun 2023. El Nino diprediksi oleh BMKG akan memundurkan periode musim hujan di sejumlah wilayah, termasuk Jawa Timur hingga bulan November atau Desember mendatang.
Adanya fenomena El Nino tentunya juga mempengaruhi ketersediaan air pada waduk dan long storage bendung yang dikelola PJT I. Terlebih dengan kondisi musim hujan yang diprediksi akan mundur.
Untuk mengantisipasi dampak kekeringan, PJT I terus menjaga pengoperasian waduk sesuai dengan pola dan secara rutin mingguan melaporkan kondisi elevasi waduk ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah serta BBWS Bengawan Solo.
"Upaya efisiensi dalam penggunaan cadangan air ini terus kami laporkan secara rutin. Kami berharap seluruh pihak dapat bersama-sama berhemat dalam memanfaatkan air waduk," demikian Milfan Rantawi .
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi kepada wartawan di Surabaya, Senin mengatakan penyaluran bantuan air bersih ini sebagai upaya mengatasi dampak dari El Nino di sejumlah daerah di wilayah Bengawan Solo.
"Penyaluran air bersih akan terus dilaksanakan karena dampak kekeringan sangat memberatkan masyarakat. Penyaluran air bersih di wilayah Bengawan Solo akan diberikan hingga 50 tangki," katanya.
PJT I melalui Divisi Jasa ASA III dan BBWS Bengawan Solo memulai penyaluran air bersih di Desa Sekarbagus Kecamatan Sugio, Desa Katemas Kecamatan Kembangbahu, Desa Nguwok Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan.
Kegiatan juga dilanjutkan dengan penyaluran air bersih kepada masyarakat terdampak di Desa Banjarbanggi, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi.
Menurut dia mengatasi permasalahan kekeringan dampak dari El Nino butuh langkah yang sistemik dan terarah. Namun ia mengingatkan bahwa kegiatan pemberian bantuan air bersih ini hanya bersifat jangka pendek.
Baca juga: Jasa Tirta I dan Pemkab Sumenep kerja sama pengembangan AMDK
Ke depan, pihaknya akan terus mengajak masyarakat untuk terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan penghijauan sebagai langkah aktif untuk menjaga air.
"Konservasi tentunya dapat menjaga pasokan air utamanya di daerah hulu, menjaga jaringan air bersih, irigasi dan juga sungai sekitar menjadi solusi jangka panjang," tuturnya.
Ia menambahkan selain di Lamongan dan Ngawi, pihaknya juga bergerak memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat Desa Alasombo Kecamatan Weru, Desa Pundungrejo Kecamatan Tawangsari, Desa Kamal Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah.
Untuk daerah penyaluran air bersih merupakan wilayah hasil pemetaan yang dilakukan PJT I bersama BBWS Bengawan Solo dengan mempertimbangkan signifikansi dari penyaluran sehingga kegiatan dapat tepat sasaran.
"Penyaluran air bersih dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi cuaca. Sebagaimana yang telah diprediksi oleh BMKG, adanya El Nino tahun ini berpotensi meningkatkan potensi kekeringan di Indonesia secara umum," katanya.
Fenomena El Nino yang terjadi, lanjut dia, menyebabkan rendahnya curah hujan hingga kuartal IV tahun 2023. El Nino diprediksi oleh BMKG akan memundurkan periode musim hujan di sejumlah wilayah, termasuk Jawa Timur hingga bulan November atau Desember mendatang.
Adanya fenomena El Nino tentunya juga mempengaruhi ketersediaan air pada waduk dan long storage bendung yang dikelola PJT I. Terlebih dengan kondisi musim hujan yang diprediksi akan mundur.
Untuk mengantisipasi dampak kekeringan, PJT I terus menjaga pengoperasian waduk sesuai dengan pola dan secara rutin mingguan melaporkan kondisi elevasi waduk ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah serta BBWS Bengawan Solo.
"Upaya efisiensi dalam penggunaan cadangan air ini terus kami laporkan secara rutin. Kami berharap seluruh pihak dapat bersama-sama berhemat dalam memanfaatkan air waduk," demikian Milfan Rantawi .
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023