Bojonegoro - Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), menyiapkan tenaga kerja baik yang memiliki keahlian khusus maupun tenaga kerja biasa, yang bisa dipekerjakan di proyek migas Blok Cepu. "Tidak ada alasan kontraktor pemenang tender proyek Blok Cepu membawa tenaga kerja dari luar," kata Kepala Bidang Pengembangan Penempatan Tenaga Kerja dan Tramsigrasi Disnakertransos Bojonegoro, Joko Santoso, Selasa. Karena itu, lanjutnya, Manajemen PT Tri Patra Jakarta, pemenang tender proyek Blok Cepu, dalam pertemuan beberapa waktu lalu, diminta melaporkan kebutuhan tenaga kerjanya baik yang memiliki keahlian khusus, juga tenaga kerja biasa. Ia menjelaskan, tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus bidang teknis, tersedia hampir merata di seluruh wilayah kecamatan di Bojonegoro. Bahkan, di ring I Blok Cepu, di Kecamatan Kalitidu, tersedia tenaga kerja terampil sebanyak 76 orang. Sedangkan di Kecamatan Ngasem sebanyak 451 orang. Keahlian tenaga kerja di dua kecamatan itu, di antaranya operator "foklib", servis elektro, las listrik, perpipaan, permesinan, hingga tukang kayu dan tukang batu. Berdasarkan data lainnya yang dikumpulkan Disnakertransos, tenaga kerja yang memiliki keahlian "fitler" sambung pipa di Kecamatan Malo 17 orang, Kalitidu 13 orang, Ngasem dua orang, Kota satu orang, Padangan empat orang, dan Trucuk satu orang. Sedangkan tenaga kerja bidang "welders" las Kecamatan Malo 12 orang, Kalitidu 17 orang, Kota empat orang, Baurenom Buybulan, Kedungadem, Ngraho, masing-masing satu orang. "Untuk tenaga kerja biasa, seperti tenaga gali juga lainnya tidak sulit diperoleh di daerah pedesaan di kecamatan ring I, " katanya menjelaskan. Menurut dia, jauh hari sebelum pelaksanaan proyek migas Blok Cepu berjalan, sudah dilakukan inventarisasi tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus di Bojonegoro. Selain itu, juga dilakukan pelatihan yang dilaksanakan langsung Disnakertransos, atau melibatkan pihak luar seperti dengan Mobil Cepu Limited (MCL). Selain itu, Institut Ilmu Terapan dan Teknologi (ITTEK) Bojonegoro, memiliki 102 alumnus yang pernah mendapatkan pendidikan bidang perminyakan. Namun, lanjutnya, kalau memang tenaga kerja yang ada, dianggap kurang terampil, karena lama tidak bekerja, tetap harus mendapatkan prioritas. Caranya, dengan memberikan pelatihan kepada yang bersangkutan sebelum dipekerjakan. Sebaliknya, kalau memang setelah di evaluasi tenaga kerja yang dibutuhkan tersebut, tidak tersedia di Bojonegoro, baru bisa diambilkan dari luar Bojonegoro. "Ini kalau mengacu Peraturan Bupati (Perbup) Bojonegoro yang berisi muatan lokal dalam pengerjaan proyek Blok Cepu," katanya menambahkan. ***4***

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011