Gubernur Narathiwat, Thailand, Sanan Phongaksom, menyatakan kerja sama pendidikan antara Thailand dengan Indonesia memiliki makna penting, khususnya terkait hubungan baik kedua negara.
"Pendidikan lah yang membuat hidup lebih baik dan tenang, termasuk terkait pekerjaan," katanya kepada ANTARA dalam kunjungannya ke pondok pesantren dan kampus Universitas Nurul Jadid di Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Selasa.
Ia mengaku senang dan bersyukur karena banyak anak muda dari Thailand wilayah selatan berminat menimba ilmu di pesantren dan perguruan tinggi di Indonesia.
Ia bercerita banyak dari pemuda Thailand yang mengenyam pendidikan di Indonesia, setelah kembali ke negaranya menjadi lebih berkembang, termasuk ilmu agamanya menjadi lebih bagus.
Selama ini, kata dia, masyarakat Thailand di wilayah selatan banyak berkomunikasi dengan Bahasa Melayu, termasuk berhubungan dengan bangsa-bangsa lain yang serumpun.
Untuk yang ke Indonesia, menurut Sanan, bukan hanya beragama Islam, tapi juga beragama Budha.
Bagi dia, perbedaan agama tidak menjadi masalah karena Islam, Budha, dan agama lainnya, sama-sama mengajarkan kebaikan. Pada akhirnya agama mengajarkan untuk peduli pada masyarakat yang lemah.
Baca juga: KH Zaini Mun'im, pejuang dan pendiri Ponpes Nurul Jadid
Gubernur Narathiwat datang ke Indonesia, khususnya ke pondok pesantren dan kampus Universitas Nurul Jadid, juga sebagai bentuk kepedulian pemimpin terhadap warganya yang sedang menuntut ilmu di Indonesia.
Dia memandang banyaknya pemuda Thailand yang belajar di Indonesia, khususnya pesantren, akan menjadi jembatan persahabatan yang semakin kokoh antarsesama bangsa di kawasan Asean.
Dia mengaku senang diterima dengan baik di Jawa Timur, khususnya di Pesantren Nurul Jadid. Dia memuji sosok KH Hamid Wahid sebagai tokoh yang baik.
Sementara itu Kepala Pesantren Nurul Jadid KH Hamid Wahid yang juga Rektor Universitas Nurul Jadid (Unuja) mengemukakan kunjungan Sanan Phongaksom ke Nurul Jadid menjadi semangat untuk terus melanjutkan kerja sama kampus pesantren itu dengan Thailand.
"Unuja sudah 5 tahun terakhir menerima mahasantri dari Thailand, termasuk memberikan beasiswa kepada mereka," kata ulama muda yang memiliki jaringan luas ini.
Selain menerima mahasiswa dan santri dari Thailand, Unuja juga menerjunkan mahasiswa yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke Negeri Gajah Putih itu.
Bahkan beberapa mahasiswa Unuja yang menjalani KKN di Thailand kini menerbitkan buku mengenai pengalaman mereka di negeri tetangga.
Buku berjudul "Sang Pengabdi Melintasi Negeri; Mewarnai Pertiwi" itu diluncurkan bersamaan dengan hadirnya Gubernur Narathiwat dan rombongan oleh KH Hamid Wahid.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Pendidikan lah yang membuat hidup lebih baik dan tenang, termasuk terkait pekerjaan," katanya kepada ANTARA dalam kunjungannya ke pondok pesantren dan kampus Universitas Nurul Jadid di Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Selasa.
Ia mengaku senang dan bersyukur karena banyak anak muda dari Thailand wilayah selatan berminat menimba ilmu di pesantren dan perguruan tinggi di Indonesia.
Ia bercerita banyak dari pemuda Thailand yang mengenyam pendidikan di Indonesia, setelah kembali ke negaranya menjadi lebih berkembang, termasuk ilmu agamanya menjadi lebih bagus.
Selama ini, kata dia, masyarakat Thailand di wilayah selatan banyak berkomunikasi dengan Bahasa Melayu, termasuk berhubungan dengan bangsa-bangsa lain yang serumpun.
Untuk yang ke Indonesia, menurut Sanan, bukan hanya beragama Islam, tapi juga beragama Budha.
Bagi dia, perbedaan agama tidak menjadi masalah karena Islam, Budha, dan agama lainnya, sama-sama mengajarkan kebaikan. Pada akhirnya agama mengajarkan untuk peduli pada masyarakat yang lemah.
Baca juga: KH Zaini Mun'im, pejuang dan pendiri Ponpes Nurul Jadid
Gubernur Narathiwat datang ke Indonesia, khususnya ke pondok pesantren dan kampus Universitas Nurul Jadid, juga sebagai bentuk kepedulian pemimpin terhadap warganya yang sedang menuntut ilmu di Indonesia.
Dia memandang banyaknya pemuda Thailand yang belajar di Indonesia, khususnya pesantren, akan menjadi jembatan persahabatan yang semakin kokoh antarsesama bangsa di kawasan Asean.
Dia mengaku senang diterima dengan baik di Jawa Timur, khususnya di Pesantren Nurul Jadid. Dia memuji sosok KH Hamid Wahid sebagai tokoh yang baik.
Sementara itu Kepala Pesantren Nurul Jadid KH Hamid Wahid yang juga Rektor Universitas Nurul Jadid (Unuja) mengemukakan kunjungan Sanan Phongaksom ke Nurul Jadid menjadi semangat untuk terus melanjutkan kerja sama kampus pesantren itu dengan Thailand.
"Unuja sudah 5 tahun terakhir menerima mahasantri dari Thailand, termasuk memberikan beasiswa kepada mereka," kata ulama muda yang memiliki jaringan luas ini.
Selain menerima mahasiswa dan santri dari Thailand, Unuja juga menerjunkan mahasiswa yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke Negeri Gajah Putih itu.
Bahkan beberapa mahasiswa Unuja yang menjalani KKN di Thailand kini menerbitkan buku mengenai pengalaman mereka di negeri tetangga.
Buku berjudul "Sang Pengabdi Melintasi Negeri; Mewarnai Pertiwi" itu diluncurkan bersamaan dengan hadirnya Gubernur Narathiwat dan rombongan oleh KH Hamid Wahid.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023